Rabu, 23 Desember 2009

CARA GILA JADI PENGUSAHA 9

Oke, jadi tidak ada alasan lagi untuk anda tidak segera memulai usaha
sendiri, baik ada modal ataupun tidak ada peluangnya sama saja !
CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra

112
Jurus Ampuh Memulai Usaha

Cerita tentang si A dan si B

Si A ingin sekali memiliki usaha fotokopy, ia lalu datang ke kawannya yang
pinter, yang terkenal pinter ngitung-ngitung bisnis, kawannya adalah seorang
akuntan public yang terkenal.

Ia menceritakan akan menyewa tempat, kredit mesin fotokopy dan memulai
bisnis jasa fotokopynya, dan mungkin sehari minimal bisa satu rim kertas
hasil fotokopynya. Ia minta tolong di hitungkan untung ruginya bisnis ini
kepada kawannya yang pintar akuntansi tersebut.

Setelah diitung-itung dengan Ilmu Akuntansinya, temannya bilang kepada A
bahwa :

”Usahamu tidak layak kamu jalankan, Karena BEP-nya (balik modal) lama
dan nggak jelas. Sementara penyusutan mesin fotokopy cepat sekali, jadi
jangan dijalankan bisnis ini,” demikian nasehat ahli Akuntan itu.

Lalu si A pulang, dan karena mungkin bodoh atau gimana. Si A tetap mulai
menjalankan bisnis fotokopynya.

Ajaib ! Setelah 6 bulan berlangsung, kawan akuntannya mampir tak sengaja
ke sebuah tempat fotokopy dan akan memfotokopy dokumennya, dan betapa
kagetnya ia ketika tahu yang memiliki bisnis fotokopy adalah kawannya dulu
yang berkonsultasi kepadanya.

Lebih kaget lagi sekarang mesin fotokopynya sudah bertambah. Lalu sang
akuntan bertanya :

“Ini benar bisnis yang dulu, kita hitung dan bahas bersama-sama khan ?”
tanyanya.

“Betul pak,” kata si A. Lalu mereka ngobrol. panjang lebar tentang bisnisnya.

Sepanjang jalan pulang si akuntan merenung. Kok bisa ?
CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra

113
Secara itung-itungan bisnis ini tidak layak dijalankan dan harusnya rugi, kok
malah jalan dan berkembang ? Apa ada yang salah dengan ilmu akuntasi
saya ?

Sekarang coba kita simak cerita si B, ia kawan akuntan terkenal ini juga
Suatu hari si B datang dan berkonsultasi, ia ingin memiliki bisnis angkutan
kota / angkot. Ia bilang akan kredit mobil untuk angkot, dan ia juga
menceritakan tentang kira-kira pendapatan dan pengeluarannya.

Akhirnya dengan teliti dan tepat sang akuntan membuat perhitungan. Setelah
selesai dihitung secara tepat dan teliti sang akuntan berbicara kepada
kawannya ini (Si B) :

”Kawan, menurut ilmu akuntansi, usahamu ini tidak layak dijalankan,” sang
akuntan menjelaskan panjang lebar tentang ketidaklayakan ini kepada si B.

Tapi dasar si B entah bodoh atau ndableg ia tetap saja memulai usaha itu.

Singkat cerita setelah setahun tidak bertemu, sang akuntan bertemu dengan
si B ini. Sang akuntan bertanya: “Bisnis apa sekarang ?”

“Bisnis angkot pak”, kata si B. “Ya pak, setelah dulu saya konsultasi dengan
bapak tentang bisnis angkot yang bapak sarankan tidak dijalankan, tapi
karena saya pengin, maka saya jalankan saja, dan alhamdulilah sekarang
angkotnya sudah dua,” lanjutnya.

Hah . . . ? ! kaget sang akuntan.

Singkat cerita sang akuntan pamit. Sepanjang jalan ia merenung kembali.
“Apa yang salah dengan itung-itunganku? Apa ada yang salah dengan ilmu
akuntansi ?” Setelah ia banyak merenungkan kisah si A dan si B akhirnya ia
mendapat pencerahan !

Ahaaaaaa . . . !

Ternyata ada yang tidak bisa terbaca oleh ilmu akuntansi! Kalau melihat
peluang usaha si A dan si B, jelas-jelas tidak akan untung atau malah akan
rugi, tapi kenyataanya mereka berkembang dan maju ! Ya! Ada yang tidak
dibaca oleh perhitungan akuntansi! Yaitu: Peluang !

Sekali lagi : P-E-L-U-A-N-G CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra

114
Saya akan menjelaskan lebih jelas tentang peluang ini dengan masuk lebih
dalam kepada cerita si A dan si B Ketika bisnis si A mulai jalan, ternyata
tempatnya menjadi semakin ramai, jalur angkot banyak yang lewat depan
kiosnya, dan banyak perumahan baru di buka di sekitar daerah tersebut
Kemudian ada orang-orang yang menitipkan dagangan di tempatnya untuk
dijualkan di tempatnya.

Karena banyak orang lewat ia juga sambilan jualan snack dan minuman dan
es. Karena makin banyak yang datang ia juga mulai melayani jilid, laminating
dan lain-lain.

Dan singkat ceritanya, ternyata banyak peluang-peluang yang datang
menyusul setelah ia memulai usahanya, yang sama sekali tadinya tidak
terpikirkan, demikian juga tidak bisa dilihat dari ilmu akuntansi. Dan semua
itu memberikan pendapatan ekstra bagi si A, yang pada akhirnya juga
bisa menambah jumlah mesin fotokopynya dan karyawannya !

Sekarang kita lihat peluang yang di dapat si B Setelah memulai bisnis
angkotnya. Ternyata ada tetangga yang carter mobilnya kalau pas gak jalan.
Ternyata ada yang minta tolong untuk membawa barang-barang yang
pindah. Ternyata ada yang minta tolong untuk bawa beras. Ternyata ada
pedagang sayur yang minta tolong mengantar sayurannya ke pasar, dan lain-
lain.

Semua ini tidak terpikirkan di awal ia mau memulai usahanya dan tentunya
hal tersebut diatas menambah income si B, yang bisa menambah angkotnya
dalam satu tahun . . . dan bukan ia lagi yang nyupir, karena ia punya supir,
sehingga ia bisa melihat peluang bisnis lainnya . . .

Ahaaaaaaaaa . . . ! ! !

Kesimpulan sementara dari cerita si A dan si B adalah :

Usaha yang diitung-itung kelihatan rugi, kalau nekat memulainya atau
menjalankannya pun bisa untung dan berkembang ! Apalagi yang di itung-
itung sudah untung ! Jadi buka saja usahamu! Ada hal yang tidak dapat
dibaca ilmu akuntansi dan para ahlinya, yaitu anti-akuntansi (adanya peluang
yang pasti menyusul setelah kita memulai usaha).

Jadi kalau anda ingin memulai bisnis apapun, langkah pertamanya adalah :

Memulai . . . ! CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra

115
Mulai sekarang. . . mulai dulu baru diitung ! Bukan diitung dulu, kebanyakan
ngitung gak akan mulai-mulai ! Anda akan takut dan pusing dengan itung-
itungan yang anda mulai ! Usaha itu untuk dibuka bukan untuk diitung ! Buka
dulu....baru itung-itungan dijalankan.

Kita akan melihat cerita lain dulu ya, sebelum kita bahas lebih dalam trik
memulai usaha.

Salah satu mentor bisnis saya menceritakan memiliki teman sebut saja
‘mister ide’ yang memiliki ide bisnis luar biasa, banyak sekali ide-ide
bisnisnya.

Setiap kali ia ketemu mentor saya itu ia selalu menceritakan ide-ide bisnisnya
yang hebat. Lalu mentor saya bertanya: “Ide bisnis yang kemarin sudah
dijalankan ?”.

“Belum pak, itu dilemari saya sudah banyak sekali proposal-proposal bisnis.
Selemari ?”

Luar biasa.. Mister ide ini, banyak ide tapi tidak satupun yang dimulai atau di
jalankan. Sayang sekali! Jadi jangan seperti mister ide, oke... Nanti diduluin
orang baru tahu rasa . . .

Sekarang kita lihat si akuntan publik terkenal tadi,temannya si A dan si B.
Apa kabar nya dia ?

Ternyata kisah si A dan si B membuat dia banyak berpikir dan banyak
menulis. Ia menulis buku tentang anti-akuntansi. Nanti pasti buku ini laris!
Tunggu ya terbitnya. Ada yang lebih seru untuk diceritakan di sini, tentang
sang ankuntan publik itu. Akhirnya ia ingin punya usaha sendiri, apalagi
sekarang ia kalah secara ekonomi dengan teman-temanya yang notabene
lebih bodoh dan lebih rendah pendidikan dan jabatannya dari dia.

Singkat cerita ia ingin memiliki ‘Toko Mainan Anak-Anak’. Mungkin biar
kalau anaknya pengin mainan, tinggal pakai, nanti kalau sudah bosen ya bisa
dijual juga . . . he – he – he . . .

Tapi, ia tidak punya modal untuk memulai usahanya Lho akuntan publik kok
gak punya uang ? He – he – h e . . .

Jangan heran, belum tentu tuh yang direktur ini dan itu punya uang lho,
yang golongan ini dan itu punya uang . . . CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra

116
Ya, ternyata sang akuntan juga gak punya uang. Akhirnya ia pinjam sana-
sini, kawan, mertua, kartu kredit dan lain-lain untuk memulai usahanya.
Akhirnya ia mendapatkan modal usahanya, Ia membuka toko mainan!

Gila ! Tahu kenapa ? Dalam waktu kurang dari 3 tahun tokonya ada sekitar
39 tempat di Jabotabek dan sekarang sedang pengembangan di seluruh
Indonesia . . .

Pokoknya kalau ada toko mainan yang di mana-mana yang sangat terkenal
itu ya punyanya sang akuntan ini. Lebih hebat lagi, ia tidak perlu menjagain
tokonya, karena ia punya system dan orang-orang yang bekerja padanya.
Kerjanya sekarang sang akuntan hanya jalan-jalan keseluruh negeri ini sambil
mementori orang-orang yang mau jadi pengusaha.

Ok ! Jadi usaha itu harus di buka . . . Segera dibuka . . . buka sekarang ! Dan
anda akan jadi pengusaha!

Setelah usaha dibuka apa yang perlu dilakukan ? Bagaimana rahasia sang
akuntan dalam waktu yang singkat bisa memiliki banyak toko dan tak perlu
mengurus sendiri ?

Jawaban yang pertama adalah sang akuntan memiliki system. Buatlah
system untuk usaha anda. Sistem yang sederhana saja dulu. Buat itung-
itunganya dulu. Buat kartu stock ! Isi tiap hari, atau seminggu sekali, dan
lain-lain. Dan kalau sudah memungkinkan segera cari karyawan, delegasikan
tugas-tugas yang tidak rahasia kepada karyawan anda, sehingga anda bisa
fokus ke hal lainnya, misalnya buka cabang, berkreatifitas, dan membuat /
mencari nilai tambah dari usaha anda dan lain-lain.

Catat setiap transaksi harian, buat nota, catat juga setiap pengeluaran. Anda
tinggal cek, buat sistem yang tidak bisa karyawan korupsi, di samping yang
utama memiliki hubungan yang baik dengan karyawan. Sehingga anda tidak
harus selalu menunggui usaha anda !

Oh ya, berilah nama usaha anda ! Segera legalkan usaha anda. Putuskan
mau di buat usaha perorangan, CV atau PTdan lain-lain. Supaya ke depan
bisa mudah bila mau berhubungan dengan Bank!

Kalau sudah oke, segera franchise-kan. Franchise adalah cara cerdas untuk
mengembangkan usaha. Orang akan membayar nama usaha anda dan
system usaha anda. Lihatlah, Indomaret, Alfamart, Primagama, dan lain-
lainya. Mereka besar karena kejeniusan franchise ! CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra

117
Ok ! tentang franchise lain kali saja kita bahasnya, sekarang kembali kepada
trik memulai usaha Ini salah satu trik penting memulai usaha :
Hitung untungnya saja !

Kebanyakan orang melihat hal buruknya saja, atau ngitung ruginya ! Jelas
karena yang dilihat hal negatif, maka akan pesimis, dan akhirnya gak berani
buka usaha. Jadilah optimis dan positif !

Salah satu mentor saya yang konyol, tapi multimiliarder mengatakan :
“Optimis itu oke, tidak miskin...tapi kalau pesimis, pasti miskin ! He-he-he.

Optimislah dalam memulai usaha! Jangan dengarkan cerita-cerita negatif
tentang usaha dari teman-teman atau yang lain-lain Itung untungnya saja !
Ingin untung berapa ? Sehari ? Sebulan ? Setahun ?

Terus sikapi masalah BEP dari sisi lain ! Ingin BEP sebulan, setahun atau
berapa tahun itu tergantung anda ! Kalau pada umumnya BEP-nya setahun
bagaimana saya bisa membuatnya menjadi waktu 6 bulan, 4 bulan atau
sebulan ? Hal apa yang perlu saya lakukan untuk mempercepat BEP ?
Tingkatkan promosikah ? Tambah jam kerjakah ? Atau yang lain-lain ?

Apa tidak boleh menghitung ruginya?

Boleh, sangat sangat boleh ! Tapi yang ini yang perlu anda hitung :

Berapa ruginya kalau anda tidak segera memulai usaha anda, berapa ruginya
kalau duluan diserobot orang lain ? Betapa ruginya kalau ternyata usaha
anda meledak / booming dan anda tidak terlibat ?

Oke, jadi itung untungnya ! Optimis !

Tunggu om....

Apa yang perlu ditunggu ?

Modal ! Sudahlah . . . Take action !

********

CARA GILA JADI PENGUSAHA 8

Jadi kekuatan utama anda untuk berhubungan dengan Bank,

apalagi berhubungan dengan pinjam meminjam adalah

transaksi di rekening anda, baik Rekening Koran atau

Rekening Tabungan.

Jangan sedih dulu ! Saya akan ajarkan anda cara membuat rekening

anda aktif dan bagus sehingga memudahkan anda dalam membuat

kartu kredit atau mengurus pinjamanpinjaman jenis lain.

Inilah yang telah dilakukan oleh salah satu miliarder ternama di

Bandung – kawan saya - dan juga oleh beberapa orang yang telah

sukses meminjam dibeberapa bank.

Yang jelas setelah buka rekening, anda harus buat aktif rekening

tersebut. Hari ini anda setor . . . besok atau dua hari lagi anda tarik,

kemudian . . . anda setor lagi . . . kalau bisa di tambahin. Kalau nggak

ada, ya pinjam uang teman atau orang hanya untuk dimasukan nanti

juga ditarik lagi.

Lakukan aktifitas tarik setor, tarik setor selama kurang lebih 3 bulan

dan seterusnya. Maka transaksi di rekening anda sangat bagus dan

akan membuahkan hasil.

Tenang saja Bank nggak akan nanya kok ! Cara inilah yang telah

dilakukan oleh ribuan pengusaha sukses yang awalnya tidak banyak

duit, dalam mengawali usahanya.

Terus agar anda berhasil mendapatkan Kartu Kredit, pastikan anda

mengisi dengan tepat dan selalu ingat apa yang telah anda isikan di

aplikasi kartu kredit, karena nanti dari pihak Bank akan mengeceknya,

baik kepada anda, teman terdekat anda yang anda tuliskan di aplikasi,

dan tempat kerja anda.

Oke saya memberikan masukan kepada anda . . .

Yang menjadi pengusaha, segera usaha anda dibadan hukumkan,

entah itu dalam Usaha Perorangan, Firma, Yayasan, CV ataupun PT.

Urus surat menyuratnya dengan lengkap, supaya anda bisa meminjam

ke Bank lebih gampang di samping ada ketentuan-ketentuan lainnya.

Jadi pastikan sekali lagi syarat-syarat dalam membuat kartu kredit

anda lengkap, pasti anda akan mendapatkannya. CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

103

2. Bekerja sama dengan merchant !

Kartu kredit bisa digunakan untuk menarik tunai di ATM , namun

terbatas nilai penarikannya, paling banyak 60 % dari kredit limit anda,

belum lagi Bank - Bank tertentu hanya membatasi jumlah yang kecil

yang bisa kita tarik tunai dalam ATM. Dan ada biaya yang cukup besar

lagi, misalnya setiap kali menarik di atm anda akan di kenai biaya Rp.

50.000.- dan juga bunga penarikan tunai di Bank-Bank tertentu lebih

besar dari pada bunga pembelanjaan.

Oleh sebab itu alangkah baiknya jika anda bisa bekerja sama dengan

merchant-merchant. Merchant adalah toko-toko atau tempat-tempat

yang menerima pembayaran dengan kartu kredit (kalau di Kediri

anda bisa datang ke Armada Kuak). Itu lho yang di kaca-kacanya

atau pintu masuknya ada tulisan Visa atau MasterCard atau BCA

Card.

Tanyakan kepada ownernya, apa bisa tarik tunai ? Biasanya bisa, dan

mereka memberi tahu potongannya, anda tawar saja ! Lebih baik lagi

kalau owner merchantnya kawan anda sendiri, bisa gak pakai biaya /

potongan . . . he – he – he.

Kalau di Jakarta dan kota-kota besar lainnya, banyak yang

mengiklankan tarik tunai dengan potongan dari 2 sampai 5 persen,

rata-rata 3 persen (lihat saja iklan-iklan tersebut seperti di Koran post

kota) dan lain-lain.

Ada juga yang dengan teknik membeli emas lalu jual lagi, biasanya

potongannya malah lebih besar, jadi cari merchant saja, nego

potongannya / cashnya.

3. Bayar sebelum jatuh tempo agar tidak kena bunga

Semoga anda tercerahkan, dan segera bertindak, hati-hati yang

diajarkan disini ! Bukan untuk kredit konsumsi tapi untuk usaha

/ bisnis.

Bunga kartu kredit memang cukup besar, karena termasuk

kredit konsumtif, segera setelah anda makmur / sudah

membaik keuangannya, gantilah ke kredit modal usaha atau

lainnya, sehingga kartu kredit anda kembali ke fungsi awal

sebagai alat pembayaran. CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

104

JALAN MENJADI PENGUSAHA

TANPA MODAL SEPESERPUN

Inilah kisah Pak A dalam memulai bisnis tanpa modalnya : Setelah berpikir

dan merenung dan banyak bertanya kepada diri sendiri, kemudian ia

mendapat pencerahaan Ia datang ke Tanah Abang Jakarta, dan menemui

beberapa orang pedagang pakaian disana, dan ia minta ijin untuk

menjualkan baju-baju mereka.

Setelah keliling kesana-kemari akhirnya ada beberapa pedagang yang

mengizinkan ia menjualkan pakaiannya Kepada pedagang yang setuju

kepada dia untuk menjualkan pakaiannya, ia minta foto-foto baju yang akan

di jualnya.

Kemudian dengan uang pinjaman sekitar Rp 35.000.- Ia memasang iklan di

harian terkenal di Kalimantan. Oh iya Pak A ini tinggalnya di Jakarta Bunyi

iklannya kira-kira begini :

Di cari agen baju muslim untuk daerah Kalimantan dan sekitarnya,

kualitas bagus, harga murah, hub no 08xxxxxxx.

Ternyata ada respon dari iklan tersebut ada beberapa orang yang berminat

untuk menjadi agen di Kalimantan. Maka pak A putar otak, akhirnya ia

membuat penawaran, agar bisa menjadi agen minimal pesanan sekian juta.

Ternyata ada yang setuju Kemudian orang yang setuju jadi agen ini,

meminta contoh barang untuk dikirim. Yang di lakukan pak A adalah

mengirim foto-foto tadi dan menyuruh agen yang di Kalimantan untuk

memilih sekaligus jumlah barang yang diminta.

Ajaibnya si agen memesan banyak jenis baju yang ada di foto dan jumlahnya

cukup banyak.

Akhirnya si agen mentransfer sejumlah uang kepada pak A. Dan setelah pak

A mendapat uang transferan ia datang ke Tanah Abang dan membeli barang

yang diminta sang agen, lalu mengirimkan ke Kalimantan.

Demikian usaha ini dimulai, lama-kelamaan pesanan semakin banyak dari CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

105

daerah. Bahkan sekarang bukan hanya Kalimantan, tapi Sulawesi dan

Indonesia timur lainnya pun digarapnya ! Sampai-sampai kalau pak A belanja

ke Tanah Abang ia harus membawa beberapa kuli, karena banyaknya

pesanan.

Setelah beberapa tahun dari usaha ini pak A memiliki uang yang cukup

banyak, hasil dari keuntungan bisnisnya, bahkan sangat banyak. Suatu hari ia

jalan-jalan ke daerah, ia ngobrol dengan seorang ibu. Ibu itu bercerita bahwa

ia memiliki anak yang cerdas lulusan ITB dan pintar membuat barang-barang

elektronik yang unik.

Pak A timbul ide untuk menemui anak ibu ini. Setelah bertemu dengan anak

ibu tersebut pak A mengajak kerja sama kepadanya untuk membuat barang-

barang elektronikyang unik, ia sanggup menjadi pemodal dan pemasarnya

sekaligus. Anak tersebut mengajak kawan-kawannya yang pintar elektronik

bergabung dengan dia.

Singkat cerita akhirnya pak A mendirikan sebuah PT untuk memproduksi

barang-barang elektronik yang unik dan di butuhkan masyarakat, seperti

penghemat listrik, penghemat telepon, remote pengendali mobil jarak jauh

dan banyak lainnya.

Pak A memiliki karyawan-karyawan terbaik dari negeri ini yang pintar-pintar

elektronik. Padahal pak A sendiri hanya lulusan D3 pariwisata. Omzet

perusahaannya sangat besar, dan setiap 6 bulan sekali perusahaan ini

mengeluarkan produk baru yang sangat dibutuhkan masyarakat.

Pak A kini telah menjadi miliarder! Ia menjadi miliarder tanpa modal

sepeserpun !

Sekarang mari kita simak cerita pak B !

Pak B memulai bisnis rekamaman DVD - nya sebagai berikut: Suatu hari akan

diadakan seminar bisnis oleh pembicara yang cukup terkenal di negeri ini

Ia mempunyai ide untuk merekam acara tersebut dan di buat VCD. Ia datang

kepada tukang video syuting yang biasa syuting pernikahan dan acara

hajatan.

Kebetulan orang tersebut adalah kawannya. Ia bilang ke kawannya itu :

“Tolong kamu syuting acara ini, kamu buatin aku VCD-nya 100 dulu”.

Sebulan kemudian saya lunasi semuannya, karena jujur saya saat ini

tidak punya uang”, katanya. CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

106

Dan temannya kebetulan setuju. Akhirnya acara seminar itu ter-

dokumentasikan. Dan si B dibuatkan DVD seminar itu sekitar 100 keping.

Kenapa tidak jadi dibuat VCD ?

Karena datanya tidak cukup kalau dibuat VCD akhirnya dibuat DVD. Lalu si B

iklan-kan di internet. Ngiklannya gratis lagi, karena di internet banyak tempat

iklan bagus dan gratis !

Ajaib ! Pesanan banyak sekali . . .

Dalam bulan pertama ia berhasil menjual sekitar 250 keping ! Anda

bayangkan berapa keuntungannya! Harga satu DVD seminar itu ia jual

Rp. 125.000.- Jadi akhirnya ia bisa membayar lunas kawannya, mendapat

untung yang banyak dan akhirnya ia mendirikan PT nya dari sini.

Dan penjualan-penjualan berikutnya lebih fantastis lagi, karena memang

poduknya unik dan sangat diburu banyak orang di Indonesia ini. Dan si B

sudah tidak mengurus bisnis rekamannya lagi karena sekarang ada orang

yang mengurusnya sementara si B banyak membuka bisnis lainnya yang

lebih dahsyat lagi, seperti bisnis perkapalan internasional, memiliki bisnis

service mobil paling bergengsi, perusahaan IT dan lain-lain.

Si B kini telah menjadi miliarder . . . !

Sebenarnya banyak sekali teman-teman saya yang berhasil membangun

bisnisnya tanpa modal. Tapi saya akan menceritakan dua lagi, karena yang

penting intinya . . .

Kisah Pak Hery

Setelah ikut seminar entrepreneur, ia memutuskan untuk memulai bisnisnya.

Seperti kebanyakan orang, biasa, masalah modal Ia gak punya modal . . . !

Tapi ia mendapat pencerahan. Ia ingin memiliki bisnis percetakan. Ia

mendatangi kawannya yang memiliki percetakan, ia minta dibuatin kartu

nama atas nama dirinya.

Disitu ia minta ditulis jabatannya sebagai bisnis owner, dan ia memberi nama

usahanya pada kartu namanya. Dan ia mencari order dan nanti akan dicetak

di percetakan kawannya ini. CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

107

Ia kemudian mendatangi Koran lokal untuk memasang iklan percetakannya,

dan bayar belakang . . . alias ngutang !

Ia memberikan sentuhan berbeda dalam melayani customernya, dalam

iklannya ia menuliskan: “.Anda hubungi, kami datang melayani anda . . .”

Ia juga memberikan nilai tambah yang tidak dimiliki oleh percetakan besar,

antara lain, antar jemput naskah dan hasil, harga lebih murah dan lain-lain.

Ternyata memberikan hasil, banyak yang akhirnya mencetak di tempat pak

Hery ini. Ia memulai bisnisnya tanpa modal, dan sekarang kurang lebih sudah

3 tahun dari mulai bisnis ini, omzetnya cukup besar, karyawannnya ada

beberapa orang, ia bisa beli rumah, kendaraan, dan ajaibnya..sampai

sekarang ia belum punya mesin cetak walaupun kliennya sudah banyak, baik

dari kantor pemerintahan, swasta, perbankan dan lain-lain.

Saya nggak tahu kenapa alasan khususnya. Yang jelas ia bisa memulai bisnis

percetakannya tanpa modal sama sekali.

Ini kisah dari kota Gudeg / Yogjakarta

Suatu hari ada seminar wirausaha. Sang pembicara menyampaikan ide bisnis

kepada peserta, katanya:

“Di jogja ini banyak sekali mahasiswa, dan semuanya perlu makan, kalau

rata-rata mereka makan sehari 3 kali, maka kalau jumlah mahasiswanya

puluhan ribu, jumlah rupiah yang akan kita dapat betapa banyaknya . . .”

Lalu pembicara itu melanjutkan pembicaraannya : “Jadi kesimpulannya bisnis

makanan di sini sangat bagus”.

Seminar selesai, kemudian sang pembicara masuk keruangan, dan ada

seorang mahasiswa mengikutinya.

“Pak !” sapa sang mahasiswa.

”Ya, bisa dibantu?” jawab pembicara.

“Tadi bapak katakan peluang bisnis makanan di sini sangat bagus, tapi kalau

saya lihatnya lain pak, saya melihat semua orang / mahasiswa perlu mencuci

baju. Dan ini saya lihat sebagai peluang yang luar biasa”. CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

108

“Bagus, kalau begitu mulai saja bisnis cuci pakain”, kata si pembicara /

mentor.

“Gimana caranya pak ?” Tanya mahasiswa itu.

“Sekarang kamu tulis apa saja hal-hal yang baik dan menguntungkan bagi

para mahasiswa sehubungan dengan bisnis mencuci pakaiannya. Kalau

sudah, kamu buat brosur”, kata si pembicara.

“Tapi kan saya belum punya mesin cucinya pak”, jawab si mahasiswa.

“Memangnya buat brosur harus punya mesin cuci ?” kata sang mentor

sambil becanda.“Buat brosur dulu !”

Singkat cerita brosur telah jadi, dan mahasiswa ini menghadap sang

mentornya.

“Ini pak brosur sudah jadi, terus bagaimana ?” Tanya si mahasiswa.

“Ya dibagikan, disebar di tempat-tempat yang banyak anak kost dan

mahasiswanya”, kata si pembicara.

“Tapi saya belum punya mesin cucinya pak”, jawab si mahasiswa.

“Memangnya bagi brosur kamu perlu bawa-bawa mesin cuci ?” kata si

pembicara / mentor.

Sambil bingung sang mahasiswa menuruti nasehat sang mentor.

“Tunggu dulu ! Kamu sekalian bawa tas besar ini, siapa tahu ada yang

langsung mau mencuci”, sambung si pembicara.

“Pak! Bapak ini gila ya, kan saya belum punya mesin cuci”, kata mahasiswa.

“Sudah nurut saja, kan belum tentu ada yang nyuci”, lanjut si pembicara.

Akhirnya ia membagi-bagikan brosur. Dan benar saja, ada beberapa orang

yang langsung ingin mencuci, sehingga tas yang ia bawa penuh dengan

pakaian kotor Ia langsung menghadap sang mentor.

“Pak, anda harus bertanggung jawab . . . “lihat cucian ini !”, sambil

membanting tas berisi pakaian kotor. CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

109

“Orang akan marah dan bisa membunuh saya kalau tidak dicucikan

pakaiannya ini, sedangkan bapak tahu saya belum punya mesin cuci. Bapak

yang ngajarin gila, jadi bapak harus bertanggung jawab !” kata si mahasiwa.

“Tenang... tenang ! Silahkan minum dulu”, kata sang mentor.

“Ini ada telepon, silahkan kamu hubungi orang-orang yang punya mesin cuci,

dan kamu ajak kerja sama, kamu cuci ditempat dia”, lanjutnya.

Setelah menelpon beberapa orang akhirnya ia menemukan orang yang bisa

diajak kerja sama, akhirnya cuciannya bisa dicuci. Dan ia mendapat untung

dari selisih / untung dari pemasukan dikurangi pengeluaran.

Dan hari demi hari makin banyak order cucian. Dan sangat banyak ! Saat ini

loundry ini menjadi salah satu loundry terbesar di kota Yojga, dan

menginspirasi berdirinya loundry-loundry di kota-kota besar diseluruh

Indonesia!

Sekarang saya akan menceritakan bisnis-bisnis saya yang tanpa modal sama

sekali dalam memulainya.

Bisnis Event Organizer (EO)

Saya mulai dengan pelatihan-pelatihan kewirausahaan di hotel-hotel terkeren

di kota saya. Saya hubungi beberapa pakar kewirausahaan, kemudian

menawarkan kerja sama, untuk mengadakan pelatihan di daerahku.

Setelah setuju saya menetapkan jadwal. Saya datang ke hotel yang akan

buat tempat latihan dan pesan tempat untuk hari dan tanggal saya akan

pakai. Kemudian saya memasang iklan di harian-harian terkenal di kota ini,

dan bayar belakang, sekitar 30 hari . . . pasang iklan boleh ngutang dulu

lho...coba saja !

Saya juga membuat brosur-brosur yang menarik, dan sekali lagi bayar di

belakang! Iklan tayang! Brosur tersebar dimana-mana. Dari iklan dan brosur

ada beberapa pendaftar! Dan setelah cukup pendaftar saya mengkonfirmasi

pelatih dan hotel bahwa pelatihan jadi dilaksanakan. Beberapa pakar

kewirausahaan berbeda-beda, ada yang minta DP / bayar di muka dan ada

yang percaya saja, yang penting dibayar nantinya.

Yang minta DP, ya saya bayar ! Karena saya juga sudah mendapat uang dari CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

110

peserta! Acara bisa berjalan dengan sukses, pelatih bisa saya bayar, iklan

dan brosur dan pengeluaran yang lain bias saya bayar dan saya masih

memiliki sisa yang cukup lumayan.

Dari awal seperti itulah saya mengembangkan bisnis event organizer saya

yang berkembang ke acara-acara lainnya...

Benar-benar nggak pakai modal . . . !

Dan ajaib lagi saya sekarang pasang iklan sebagaimanapun besarnya dan

memesan hotel kapanpun di tempat saya semuanya oke, walaupun saya

bayarnya entah kapan, karena sudah terjalin hubungan yang baik dengan

mereka!

Cerita Teman Dari Lampung

Dia saat ini sedang dalam proses membuat wisata mainan air dan out bond

senilai lebih dari 10 miliar. Dia memakai metode tidak keluar uang sama

sekali / tanpa modal sama sekali.

Mau tahu ceritanya ?

Dia menemui salah satu anggota DPR, yang kebetulan ketua komisi, dan

yang sering menjadwal pertemuan-pertemuan dengan pak walikota. Dia

presentasi tentang wisata air / water boom kepada dia, dan akhirnya ia

membuat jadwal ketemu dia dengan walikota.

Tapi ternyata beberapa hari kemudian kawan dia yang lain, setelah

mengetahui niat dia membuat obyek wisata, ia langsung menghubungi

protokoler walikota dan meminta menjadwalkan pertemuan dengan dia.

Kebetulan sang protokoler ini kawan baiknya kawan dia ini.

Ajaib, ternyata sang protokoler ini bukan saja menjadwal dia ketemu dengan

walikota, tapi juga dengan bupati di lain daerah, kebetulan bupati ini dulu

kawan main sang protokoler ini.

Teman saya ini kaget, bingung dan sangat bangga! Jadi ada peluang

membuat dua tempat wisata, di kota dan di kabupaten tersebut. Akhirnya dia

di tetapkan jadwal ketemu sang bupati dulu.

CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

111

Ok ! Akhirnya dia mengundang rekannya sekaligus guru dia yang punya

wisata air sangat terkenal di jawa tengah untuk membantu presentasi, juga

mengundang pabrikan waterslide dan fiberglass terbesar di Indonesia, untuk

mendukung proyek ini.

Akhirnya pertemuan dilaksanakan dihotel berbintang, dan yang lebih ajaib

lagi . . . sampai saat ini dia belum keluar uang sepeserpun ! Untuk

pertemuan besar ini segala biaya di tanggung oleh pabrikan water slide yang

rencananya mengerjakan proyek besar ini.

Akhirnya pembicaraan berlanjut, mencari investor dan lain-lain. Dia percaya,

jika kawan dia bisa membangun objek wisata termegah di jawa tengah tanpa

modal sepeserpun.

Sekarang mari kita ambil intisari dari cerita-cerita yang telah diuraikan

panjang lebar baik dari kawan-kawan atau guru-guru saya dalam bisnis dan

saya sendiri, khususnya bagaimana memulai usaha tanpa modal, usaha

apapun.

Untuk setiap ide usaha yang telah anda miliki, coba anda ajukan pertanyaan

pada diri sendiri:

• Bagaimana saya memulai bisnis ini tanpa modal ?

• Siapa rekan-rekan yang bisa saya berdayakan?

• Siapa orang-orang yang bisa diajak kerja sama?

Selanjutnya anda harus mengambil tindakan . . . Berani memulai !

Dan dari cerita-cerita tadi intisari utamanya adalah kreatif, gila, dan action

dan akrobat. Kemudian milikilah network yang luas dan baik. Network disini

adalah kawan-kawan atau rekan-rekan bisnis, sehingga usaha anda cepat

berkembang karena network ini.

Network ini juga yang bisa anda garap untuk memulai bisnis tanpa modal

anda. Kawan anda usaha apa ? Bagaimana anda bisa bekerja sama degan

kawan anda sehubungan dengan produk-produknya ?

CARA GILA JADI PENGUSAHA 7

Dengan aktivitas kita yang sebelumnya full time, dan sebagian entrepreneur

menjadi part time, dimungkinkan kita memiliki banyak waktu luang.

Banyaknya waktu luang itu, membuat kita sebagai entrepreneur akan lebih

fokus dalam menciptakan bisnis-bisnis baru. Menciptakan bisnis baru itu

berarti kita telah menciptakan sumber penghasilan baru.

Jika perusahaan kita memiliki sistem yang baik, maka manajer dan

karyawan akan bekerja sesuai dengan apa yang kita inginkan. Sehingga,

banyak pekerjaan yang sudah terbagi habis oleh para profesional di

lingkungan bisnis kita.

Dalam konteks inilah entrepreneur tidak harus fokus. Justru yang harus fokus

adalah orang-orang yang mengelola bisnis kita. Hanya mungkin, kita harus

ikut fokus di awal berdirinya bisnis tersebut. Setelah bisnis kita kelihatan

jalan, yah . . . cari fokus yang lain.

ada dirumah itu. Malah perbulannya ia masih mendapat cukup keuntungan

dari rumah dan usaha yang ada ditempat itu.

Saya masih banyak sekali cerita tentang orang-orang yang membeli rumah

tanpa uang dapat uang mulai dari rumah yang harga ratusan juta sampai

puluhan miliar, tapi tidak akan ada gunanya kalau sekedar menceritakan

orang, karena intinya atau ilmunya sama saja.

Ayo, sekarang giliran anda !

Saya akan menunjukan langkah demi langkah yang harus anda lalui sehingga

anda bisa membeli rumah tanpa uang malah dapat uang dan tak perlu

mengangsur bulanan.

Anda yang karyawan tentunya berbeda dengan anda yang pengusaha

tentunya, juga beda dengan kaum professional. Langkah pertama adalah

anda membuat pondasi yang kuat untuk menjalin hubungan dengan bank,

dan ikut aturan bank.

Bank tidak akan memberikan pinjaman kepada sembarang orang,

apalagi pengusaha pemula.

Di sini kita temui hal unik, di satu sisi pengusaha pemula memerlukan

pinjaman untuk usahanya dan kepentingan lain, disisi lain bank tidak akan

memberikan pinjaman kepada pengusaha pemula, bank biasanya akan

memberikan pinjaman untuk pengembangan usaha kepada pengusaha yang

usahanya sudah berjalan dengan baik.

Tetapi tenang saja, saya akan ajari siasat kepada anda sehingga siapapun

anda, karyawan, pengusaha pemula, professional dan pengusaha sukses pun

bisa mendapat pinjaman dari bank.

Karena bank sifatnya administratif, maka kita perlu menyiasatinya dengan

administratif pula.

Salah satu senjata utama atau terpenting kalau mau berhubungan

dengan bank adalah: Rekening Koran atau Tabungan

Inilah kekuatan utama yang harus anda miliki jika berhubungan dengan

bank. Anda boleh mengaku pengusaha dengan omzet ratusan juta atau

miliaran, tetapi jika anda tidak memiliki aliran rekening yang bagus, bank

tidak akan percaya anda seorang pengusaha. CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

95

Sebaliknya jika anda punya rekening yang aktif/bagus, walaupun

anda pengangguran bank akan mengira anda pengusaha atau orang

yang aktif bisnis sehingga tidak menutup kemungkinan bank malah

yang akan menawari anda pinjaman.

Tapi saya tidak punya uang untuk membuat rekening saya bagus atau aktif ?

Tenang saja, saya akan tunjukan jalan sekalipun anda tidak cukup uang

untuk membuat rekening anda bagus, nih ceritanya :

Cerita Pertama

Rekan saya si A dan si B bekerja sama dalam membuat rekening yang bagus,

caranya tiap hari ia ganti-gantian transfer, A transfer ke B, besoknya B

transfer ke A, dan demikian seterusnya, kadang di tarik tunai, di masukan

bank lagi, dan demikian seterusnya selama tiga bulan, kalau ada uang lebih

ditambahkan, pokoknya si A dan si B setiap ada uang seberapapun selalu

dimasukan ke bank walaupun sejam kemudian mereka perlu uang tersebut

mereka tinggal tarik tunai di atm.

Percaya atau tidak ? Si A dengan modal rekening tabungan hasil kerja sama

dengan si B, si A sekarang dalam waktu 3 tahun nilai kekayaannya sudah

melebihi 10 miliar, ia menjalin hubungan baik dengan bank dengan cara

seperti itu awalnya.

Cerita Kedua

Si C hanya punya uang 5 juta, tapi dengan modal yang hanya Rp. 5 juta ia

tabung, tarik, tabung, tarik ia bisa mendapatkan pinjaman hampir Rp. 600

juta.

Dahsyat !

Ia lebih luar biasa, bahkan mungkin mukanya tebal sekali. Setelah setor, ia

tarik berkali-kali, Rp. 1 juta, Rp. 500 ribu, dan lain-lain, kemudian ia

kumpulkan dan setor lagi ke bank, ia melakukan hal ini setiap hari, demi

membuat rekening bank yang bagus

Gila . . . ! Memang kayaknya orang ini gila, he – he – he - . . . , tapi ia

berhasil mendapat pinjaman dari bank karena aktifitasnya yang seperti itu

demi membuat rekening tabungan yang bagus dan aktif.

CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

96

Intinya bagaimanapun caranya anda harus membuat rekening anda bagus

minimal selama 3 bulan, karena pada umumnya bank meminta copy

rekening selama 3 bulan terakhir.

Jadi bukalah rekening tabungan atau rekening Koran segera Kemudian kalau

anda punya uang ya, di buat aktif, jika anda tidak punya uang yang bisa

menyiasatinya kerja sama dengan kawan yang lain, kalau perlu juga jangan

malu malu untuk mencontoh orang-orang yang saya ceritakan diatas. Tenang

saja, bank tidak akan nanya kok, jika anda mencontoh si A, B , C dalam

cerita di atas.

Sekarang apa lagi yang anda perlu lakukan ?

Buat NPWP pribadi ! Datang saja ke Kantor Pajak, bilang mau buat NPWP,

bawa foto-copy KTP dan surat keterangan domisili dari kelurahan atau kantor

desa anda, sehari juga jadi. Buat NPWP gratis !

Kenapa perlu NPWP ?

Setiap pinjaman diatas Rp. 50 juta wajib mencantumkan NPWP. Kalau anda

pengusaha, segera buat legalitas usaha anda. Baik usaha perorangan, Firma,

Yayasan, CV, ataupun PT dan segera daftarkan perusahaan anda. Buat juga

SITU, SIUP, TDP, dan NPWP Perusahaan dan Akte Pendirian Usaha.

Jadi segera datang langsung ke Notaris atau lewat biro jasa atau ngurus

sendiri.

Nah sekarang anda siap tempur!

Kalau anda sudah melengkapi segala yang saya sebut diatas . . . Oh iya,

kalau anda karyawan perlu fotocopy slip gaji terakhir biasanya dan surat

keterangan kerja dari atasan anda.

Saatnya anda membuktikan ilmu beli rumah gak pakai duit, malah dapat duit,

dan lebih hebat lagi gak perlu ngangsur. Sekarang carilah rumah akan di jual.

Temui pemiliknya dan tawar. Tunggu, tunggu ! Saya kan gak punya uang,

belum punya uang ? Hmm . . . mungkin ada berkata begitu.

Saya jawab, nawar itu gak pakai uang . . . nawar itu gratis ! Tanyakan

sertifikatnya, cek apakah Hak Milik, Hak Guna Banguan atau yang lain-lain.

Bank nantinya mau yang Hak Milik atau HGB. Tanya kelengkapan lain-lainya

seperti IMB dan PBB terakhir. CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

97

Jadi tawarlah dengan percaya diri, sekali lagi percaya diri ! Kalau sudah oke

harga, mintalah fotokopy sertifikat rumahnya. Minta juga surat penawaran

jualnya. Datang ke bank, dan bawa copy sertifikatnya dan mengajukan

pinjaman ke Bank.

Datangi bank dengan percaya diri dan gagah perkasa, jangan minder atau

malu atau takut. Pandanglah Bank sebagai ‘Toko Kecil’ dan anda akan

membeli produknya, yaitu utang ! He – he – he . . .

Gila ?

Ya memang harus gila kalau mau kaya, gila yang positif lho, yaitu percaya

diri tinggi. Lagi pula kalau tidak ada yang meminjam, bank tidak akan

jalan operasionalnya, jadi anda adalah orang mulia, kalau anda pinjam ke

bank, dari uang pinjaman anda akhirnya karyawan bank bisa mendapatkan

gaji untuk makan dan kebutuhan sehari-hari.

Jadi percaya dirilah! Untuk sukses beli rumah tanpa uang anda malah dapat

uang anda harus menaikan kredit pinjaman anda, misalnya anda akan

membeli rumah dengan harga Rp. 100 juta, harga yang telah disepakati

dengan penjual, anda bisa mengajukan pinjaman kepada bank misalnya Rp.

150 juta , nah nantinya Bank pun akan memberikan sekitar 80 % dari

permintaan anda.

Kalau anda minta Rp. 150 juta, dan Bank setuju kira-kira ia akan memberikan

sekitar Rp. 120 juta (biasanya pembeli dan penjual perlu kong kalikong /

kerja sama dulu. Sampaikan saja uangnya uang bank, jadi minta pengertian

dia, lagi pula anda bisa bilang uang lebihnya mau buat renovasi dan lain-lain.

Jadi anda masih untung Rp. 20 juta, anda dapat pinjaman Rp. 120 juta

sedangkan harga rumah Rp. 100 juta. Tentunya tidak Rp. 20 juta bersih,

karena nanti anda akan dikenakan biaya macam-macam, ada asuransi,

notaris, uang jajan pegawai bank yang ngurus dan lain-lain.

Jadi anda kalau ceritanya seperti ini sudah beli rumah gak pakai uang malah

dapat uang . . .

Nah kalau misalnya anda meminjam 120 juta selama 20 tahun maka cicilan

anda perbulan {misalnya bunga 14% Efektif} maka cicilan perbulannya

sekitar: Rp. 1,5 jutaan.

CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

98

Kalau anda mau ringan atau tidak membayar cicilan rumah ini dengan uang

anda, anda bisa gunakan uang yang Rp. 20 juta sisanya untuk usaha,

sehingga menghasilkan keuntungan yang syukur-syukur lebih untuk cicilan

bulanannya, dan lain-lain caranya.

Kalau ceritanya seperti ini anda sudah memakai ilmu membeli rumah gak

pakai duit, dapat duit dan gak perlu nyicil, karena yang nyicil usaha anda.

Tapi tentunya mungkin bagi beberapa orang tidak sesingkat ini ceritanya.

Ada rekan saya yang langsung berhasil, ada yang 3 Bank ia datangi baru

berhasil ada pula yang sekitar 8 Bank ia datangi dan akhirnya kembali lagi

ke Bank pertama dan akhirnya mendapatkan pinjaman di Bank pertama, luar

biasa!

Semoga anda di Bank pertama langsung di terima! Lagi pula mereka yang di

tolak berkali-kali karena senjatanya tidak lengkap! Jadi lakukanlah !

Sekarang kita bahas permasalahan-permasalahan yang timbul biasanya dari

mempraktekan ilmu ini, yaitu :

• Bank biasanya minta bukti pembayaran DP (Down Payment).

Beberapa orang yang memakai ilmu ini: membuat dp fiktif, kerja sama

dengan penjual.

• Kadangkala ketika bank membayar lebih ke anda, ada penjual yang

minta uang lagi kepada anda ya anda bilang baik-baik, misalnya anda

perlu untuk renovasi sehingga mengajukan kredit lebih, dan lain-lain.

• Belum ada IMB - nya. Bisa anda urus di Dinas Tata Kota sambil proses

KPR jalan terus.

Selamat mencoba !

Jurus ini lebih efektif biasanya untuk membeli rumah second atau ruko

second, dan bukan perumahan baru atau ruko baru. Setelah anda berhasil

membeli rumah dengan cara ini, perbanyak asset property anda

dengan cara membeli seperti ini kembali atau dengan DP, dll.

CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

99

Rahasia 100% Berhasil Cari Pinjaman

Tanpa Jaminan, Tanpa Bunga Dan Bebas

Waktu Melunasinya Serta Bagimana

Menjadi Kaya Dari Pinjaman Tersebut

Kaget baca judulnya ?

Yang kami maksud dengan pinjaman tanpa jaminan adalah dengan ‘Kartu

Kredit’ (Credit Card). Lalu kok tanpa bunga dan bebas waktu melunasinya

bagaimana bisa ?

Simak terus . . . Ok !

Belum pernah denger cerita dengan judul tersebut ? Bukannya selama ini

sering kita dengar orang-orang malah banyak yang tercekik oleh karena kartu

kreditnya. Ada yang sampai tercekik karena memiliki 10 kartu kredit dan

semuanya sudah jatuh tempo, di kejar-kejar debt-kolektor, malu sama

teman-teman sekantor atau tetangga karena sering ditagih, dan lain-lain.

Benar banyak kisah-kisah orang tercekik karena pemakaian kartu kredit yang

salah, namun disisi lain banyak orang yang tadinya gak punya apa-apa malah

menjadi kaya karena memiliki kartu kredit.

Orang yang yang tercekik biasanya adalah orang yang memakai kartu kredit

untuk keperluan konsumtif semata dan tanpa hikmat memakainya, asal

gesek! Sementara orang yang sukses dengan kartu kredit karena

memakainya dengan bijak.

Tunggu . . . tunggu ! Bukannkah kartu kredit hanya alat pembayaran,

pengganti uang tunai ? Betul ! Tetapi jika anda tahu sisi lain kartu kredit,

anda bisa memanfaatkannya dengan baik.

Baiklah saya akan ceritakan kisahnya sebelum kita membahas lebih dalam

kisah nyata ini :

Suatu hari si A (demikian nama orang ini untuk menjaga kerahasiaannya),

ketika masih jadi karyawan memulai usahanya, mulai dari kecil-kecilan. CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

100

Alkisah usaha si A mulai lumayan maju, tapi ia kekurangan modal. Mau

pinjam ke Bank, belum tahu cara dan permainannya dan nggak ada agunan.

Mau pinjam ke kawan, kawan-kawannya kebetulan pada bokek juga, juga

malu.

Akhirnya ia datang ke seorang yang dianggapnya pintar bisnis, dan ia di

sarankan untuk buat kartu kredit, memanfaatkan jabatannya sebagai

karyawan, memakai slip gajinya.

Berapa saya harus buat kartu kredit pak ? tanyanya. Buat saja sekalian di 10

bank yang berbeda, jangan tanggung-tanggung !

Kemudian ia melakukan apa yang di ajarkan guru bisnisnya.

Singkat cerita akhirnya setelah kurang lebih satu bulan ia keluar masuk bank

ia memiliki 10 kartu kredit dan ia mendatangi guru bisnisnya. Pak, saya

sekarang sudah memiliki 10 kartu kredit, sekarang harus di apakan ?

Begini, kata guru bisnis itu : Sekarang kamu perlu berapa juta untuk modal

Usahamu ? “Rp. 15 juta saja pak”, jawabnya.

Oke, gini : Sekarang dari setiap kartu kreditmu itu, kamu tarik tunai setiap

hari masing-masing Rp. 2 juta untuk 8 kartu kredit saja, lalu yang 2 jangan

kamu pakai dulu . . . !

Jadi kamu akan mendapat sekitar Rp. 16 juta, masing-masing Rp. 2 juta

perkartu kredit di kali 8 kartu kredit, oke..dan sekali lagi yang 2 dari kartu

kreditmu jangan ditarik, untuk membayar nanti jika masing-masing kartu

kredit tersebut akan jatuh tempo !

“Lalu kamu bisa pakai uang tersebut sebagai modal usahamu. Nanti kalau

kartu kredit mu yang pertama akan jatuh tempo, kamu tarik tunai salah satu

kartu kreditmu yang tidak dipakai - yaitu yang 2 buah, ambil Rp. 2 juta atau

secukupnya untuk membayar kartu kredit pertamamu yang akan jatuh

tempo, sehingga kamu tidak keluar uang dari kantongmu demikian

seterusnya”.

“Kartu kredit yang telah kamu bayar, besoknya juga kamu bisa kamu tarik

tunai lagi”.... “Semoga kamu segera sukses’, kata guru bisnisnya.

Si A melakukan yang di ajarkan guru bisnisnya. Singkat cerita si A sukses dan CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

101

sekarang memiliki toko dengan nama yang ia berikan sendiri di tokonya di

beberapa tempat. Ia telah menjadi kaya dari kartu kredit.

Mari kita pelajari lebih seksama kisah nyata ini:

1. Bagaimana cara membuat kartu kredit ?

Kalau anda karyawan beda dengan direktur atau professional atau

pengusaha. Persyaratannya berbeda. Kalau anda karyawan cukup

fotocopy KTP dan slip gaji terakhir, sedangkan kalau anda professional

biasanya di minta fotocopy KTP, Surat Izin Profesi, dan bukti

penghasilan asli juga rekening Tabungan / Rekening Koran 3 bulan

terakhir.

Sedangkan kalau anda pengusaha anda biasanya di minta fotokopy

ktp, fotokopy akte pendirian/SIUP/TDP dan juga rekening Tabungan /

Rekening Koran 3 bulan terakhir, juga NPWP. Sebaiknya siapapun

anda lengkapkan fotokopy NPWP ! Buat NPWP gratis kok di Kantor

Pajak, sehari juga jadi. Karena kalau mau pinjam di atas Rp. 50 juta

wajib ada NPWP-nya. Kemudian alangkah baiknya kalau rekening

tabungan anda aktif dan bagus.

Saya akan ajarkan caranya membuat rekening tabungan anda bagus

walaupun anda tidak punya uang. Ini rahasia lho, jadi harus di jaga

rapat-rapat, selama ini Bank nggak bisa tahan dengan ilmu ini.

Sebelum saya ajarkan cara membuat bagus rekeningmu saya akan

menekankan pentingnya Rekening Koran / Tabungan bagi sebuah

Bank apabila anda mau membuat kartu kredit atau meminjam uang di

Bank.

Kenapa ?

Anda mengaku pengusaha, walaupun sudah lengkap SITU / SIUP /

TDP / Akte Pendirian Usaha, dan lain-lain, tetapi rekening anda tidak

punya atau rekening anda jelek / tidak layak, Bank tidak akan percaya

kepada anda, dan akan sulit memberikan pinjaman kepada anda . . .

Sebaliknya, katakanlah anda tidak ada rencana meminjam, tapi

rekening anda sangat bagus dan aktif, mungkin malah Bank yang akan

mengejar-ngejar anda untuk menawarkan pinjamannya.

CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

102

Sebagai entrepreneur, sebaiknya kita tidak hanya memiliki satu sumber

penghasilan saja. Tetapi bagaimana, kita dapat menciptakan banyak sumber

penghasilan. Ibarat kita punya telur sepuluh menetas sembilan, itu lebih baik

dari pada mempunyai satu telur menetas semua.

Dengan kita membuat bisnis yang ke-2, ke-3, dan seterusnya, kita berharap

akan mendapatkan penghasilan yang ke-2, ke-3, dan seterusnya. Sehingga,

dengan kita memiliki banyak sumber penghasilan, maka kita sebagai

pengusaha mempunyai peluang untuk memiliki kebebasan finansial.

Semangat kita menciptakan bisnis ke-2, ke-3, dan seterusnya akan punya

dampak sosial, yaitu menciptakan lapangan kerja, mambagi-bagi

keuntungan, dan lain-lain. Artinya, kita sebagai entrepreneur memiliki

kepedulian sosial yang tinggi. Silahkan mencoba !

Berani Nyumbang Berani Investasi

“Jika kita berani menyumbang dan berinvestasi, maka kita

berani menghadapi resiko dan ketidakpastian”.

Sebenarnya keberanian kita memberikan sumbangan pada orang lain atau

pihak lain yang kita berikan secara tulus ikhlas adalah sama halnya dengan

kita memiliki jiwa entrepreneur atau jiwa wirausaha. Pasti anda bertanya,

kenapa demikian ? Padahal kita tahu bahwa sebagian uang yang kita miliki

telah kita sumbangkan pada orang lain, tapi sikap wirausahawan yang seperti

itu pertanda bahwa dia telah memiliki suatu keberanian mengambil resiko CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

64

yang harus selalu dimiliki oleh seorang wirausahawan. Dan, sebagai

wirausahawan kita tetap memiliki kepedulian sosial. Hanya saja, masing-

masing wirausahawan di dalam memberikan sumbangan tentu saja berbeda-

beda. Tergantung keikhlasan masing-masing.

Barangkali sudah selayaknya kalau cukup berhasil dalam bisnis kita lantas

memberikan sumbangan yang cukup berarti, itu wajar saja. Berbeda halnya

dengan mereka yang pendapatannya masih relatif kecil. Namun sekalipun

pendapatan kecil sebaiknya kita juga membiasakan untuk menyumbang.

Oleh karena itulah, saya kira, kita tak perlu berpikir negatif kalau tiba-tiba di

kantor kita kedatangan tamu yang minta sumbangan. Berpikir positif saja.

Justru kita seharusnya berterima kasih pada sang tamu yang minta

sumbangan pada kita, bahwa di tengah kesibukan kita sehari-hari dalam

menjalankan bisnis, ternyata masih ada orang yang mengingatkan kita atau

yang mengetuk hati kita untuk ikhlas memberikan sumbangan.

Dalam konteks inilah, mengapa saya menganggap bahwa sesungguhnya

pemberian sumbangan ini adalah langkah positif dan langkah maju. Bahkan,

bisa diartikan kalau kita berani menyumbang, maka kita tidak akan takut lagi

berinvestasi. Kita juga tidak akan takut lagi memulai atau mengembangkan

bisnis. Karena, kita sudah terbiasa terlatih dengan ketidak-takutan

memberikan sumbangan.

Berani menyumbang dan berinvestasi merupakan keberanian kita untuk

menghadapi resiko dan ketidakpastian. Singkatnya kalau kita berani

menyumbang pasti kita telah memiliki keberanian memulai bisnis atau

mengembangkan bisnis, dan memiliki keberanian berinvestasi.

Sesungguhnya keberanian kita memberikan sumbangan mudah-mudahan

akan membantu melancarkan bisnis yang kita jalani saat ini. Percayalah,

banyak menyumbang banyak rejeki.

CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

65

Intuisi Itu Perlu

Mengambil Keputusan

“Pertimbangan intuisi lebih peka dari pertimbangan rasional,

maka kita jangan ragu untuk menggunakan intuisi dalam

bisnis”.

“Haruskah saya membuka rumah makan padang ?”

Itulah pertanyaan yang sempat muncul dalam benak saya saat itu. Ketika ide

semacam ini saya coba lontarkan pada orang lain, mereka malah pesimis dan

menanyakan:

“Mengapa anda harus membuka bisnis rumah makan padang, padahal bisnis

seperti itu ‘kan sudah menjamur. Apakah punya prospek bagus?

Dengan adanya berbagai komentar tersebut, membuat saya semakin

tertantang untuk membuktikan-nya. Padahal, sebelumnya saya sama sekali

belum pernah terjun ke bisnis rumah makan, tetapi hal itu saya anggap saja

sebagai peluang bisnis.

Sebagai entrepreneur, saya harus berani mencoba untuk membuktikannya,

dan sanggup mengambil keputusan yang tepat. Namun, saat itu saya tetap

optimis, bahwa ide tersebut bisa terealisir.

Pada akhirnya saya mengambil keputusan, bahwa saya harus berani

mencoba bisnis ini. Saya yakin peluang pasar tetap ada, khususnya untuk

kalangan masyarakat menengah ke atas.

Ternyata, bisnis ini terwujud dan jalan.

Bahkan di masa krisis pun, saya optimis bisnis rumah makan tetap prospektif.

Kenyataannya, tamu semakin banyak, ada menteri, tokoh masyarakat, artis,

dan kalangan pengusaha.

Di dalam mengambil keputusan seperti itu, pertimbangan intuisi saya

rupanya lebih peka dari pertimbangan rasional. Memang sebagai CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

66

entrepreneur kita harus berani menggunakan intuisi secara efektif, baik untuk

pengambilan keputusan dalam bisnis maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Meskipun kemungkinan kita tidak menyadari prosesnya, bahwa setiap

keputusan yang kita buat dengan menggunakan intuisi ini hanya

salah satu contoh dari sekian banyak pengalaman yang saya alami.

Saya merasakan betul, betapa tajamnya sentuhan intuisi itu. Hal itulah yang

barangkali memungkinkan saya membiarkan data intuisi itu melengkapi data

lain, yang akhirnya saya gunakan dalam membuat keputusan. Sehingga, saya

semakin yakin, bahwa dalam menggeluti bisnis maupun kehidupan ini,

sebaiknya kita tetap menggunakan intuisi. Sebab, intuisi akan ikut membuka

pikiran dan memberi nilai tambah bagi emosi kita, dan intuisi akan

memberdayakan kita agar semakin produktif dan aktif dalam setiap situasi.

Intuisi menjadi sangat penting, tidak hanya untuk kepentingan sekarang,

namun juga untuk kepentingan masa depan. Sebab, diperkirakan tantangan

bisnis di masa mendatang, relatif berbeda dengan sekarang. Perubahannya

sangat cepat dan serba kacau, tidak menentu, sehingga sulit bagi kita untuk

memprediksikannya.

Suatu tantangan dengan tingkat turbulensi yang tidak menentu semacam ini,

jelas akan membuat intuisi kita semakin berperan dalam setiap mengambil

keputusan.

Kemungkinan besar ilmu manajemen yang sekarang kita geluti, masih sulit

untuk bisa memecahkan berbagai tantangan yang akan terjadi di masa

mendatang. Padahal, kita tentunya tetap berharap, bahwa bisnis yang kita

jalani sekarang ini harus tetap terus berkembang.

Kita sebagai entrepreneur, disukai atau tidak, harus tajam dalam intuisi. Kita

harus mampu berpikir cepat, dan akhirnya mampu mengambil keputusan

yang tepat.

Saya melihat ada sesuatu yang unik pada intuisi, yakni berlawanan dengan

proses nalar. Proses intuisi itu tidak linier (bermacam-macam pola), sedang

proses rasional adalah linier. Itu sebabnya, mengapa kebanyakan

entrepreneur dalam setiap mengambil keputusan atau langkah dalam

bisnisnya, sering membuat kejutan, tidak rasional, dan berani menghadapi

resiko.

Antara intuisi dan irasionalitas, saling berkaitan. Sebagian keputusan yang

kita ambil merupakan campuran berbagai macam ingatan, gagasan, CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

67

perasaan, dan fakta yang kadang-kadang saling bertentangan. Sehingga

“sentuhan” intuitif itu memungkinkan kita membiarkan data intuisi itu

melengkapi data lain yang akan kita gunakan untuk mengambil keputusan.

Menurut Quinn Spitser dan Ron Evans, intuisi adalah analisa kilat dari

fakta dengan menggunakan pengetahuan dan pengalaman sebagai filter.

Dalam bisnis, memang dikenal adanya intuisi bisnis. Di dalamnya ada

wawasan, pengalaman, mental, dan perasaan. Bagi mereka yang memiliki

intuisi bisnis yang tajam, maka dia tidak hanya mampu mengandalkan

perasaan, tapi ada juga wawasan yang luas, pengalaman banyak,

dan mental yang dalam.

Intuisi ada empat tingkatan, yaitu bisa muncul melalui :

1. Fisik

2. Emosi

3. Mental dan

4. Spiritual

Banyak cara mengembangkan intuisi, di antaranya seperti yang

dikembangkan oleh Robert K. Cooper, Phd, yaitu: terjun ke dalam

pengalaman, kerahkan kemampuan sedikit lebih banyak, tetap terbuka

terhadap segala kemungkinan, atasi rasa takut, kenali dan cari cara untuk

mengatasi apapun yang menghalanginya.

Selain itu Cooper juga menyarankan, supaya peluang penginderaan harus ke

luar dunia binis, berikan perhatian ekstra kepada tanggapan pertama

terhadap pertanyaan - pertanyaan, perhatikan bagaimana intuisi

berkomunikasi dengan diri kita, luangkan waktu beberapa menit saja dalam

sehari untuk catatan kecerdasan emosional, dan jangan lupa memperluas

rasa percaya diri.

Jamming

“Jamming bukan hanya milik musisi jazz, tapi juga milik

wirausahawan berintuisi tajam”.

Dalam menghadapi dan menjawab kondisi ekonomi yang terus berkembang,

cenderung berfluktuatif, dan tidak menentu sekarang ini, maka saya pikir

sebaiknya kita melakukan jamming. CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

68

Tom Peter mengungkapkan, bahwa perubahan yang serba cepat dan

cenderung kacau itu pertanda zaman edan. Sehingga, disukai atau tidak

disukai, kita harus berani akrab dengan kekacauan. Jika kita punya

keberanian yang besar untuk melakukan jamming akan sangat mungkin

membantu bisnis kita untuk terus berkembang.

Menurut John Kao, pakar kewirausahaan terkemuka yang pernah mengajar

di Harvard Business School dan Stanford University, jamming itu identik

dengan improvisasi. Dari improvisasi inilah akan memunculkan banyak ide-

ide bisnis yang kreatif dan inovatif. Dan hal ini akan sangat menguntungkan

bagi kemajuan b isnis kita.

Hanya masalahnya sekarang adalah, apakah “pemain lain” atau katakanlah

manager dan karyawan kita itu bisa kompak atau tidak dalam melakukan

jamming.

Saya berpendapat bahwa jamming akan berhasil jika bawahannya kompak.

Ini penting. Mengingat, bahwa setiap manager maupun karyawan adalah

mitra kreatif dalam bisnis kita. Dengan begitu, kita sebagai entrepreneur

akan lebih siap menghadapi setiap perubahan, dan akan lebih siap lagi

mengatasi krisis, jika kita berhasil melakukan jamming.

Memang, tidak setiap perusahaan itu berani melakukannya. Antara lain,

karena masih adanya perasaan takut dengan munculnya perubahan. Masih

adanya keinginan untuk mempertahankan status qua.

Tapi, saya pikir, jika sesuatunya tidak jelas ke depan, maka lebih baik

jamming. Sehingga, kita akan lebih bisa leluasa untuk bertindak luwes

dalam berbisnis pada setiap situasi apapun juga.

Jamming atau improvisasi menurut saya, bukanlah seni yang hanya dimiliki

musikus jazz. Tapi jamming juga harus dimiliki oleh entrepreneur yang

memiliki intuisi yang tajam. Dan, kalaupun misalnya, manajer atau karyawan

kita juga melakukan jamming dengan melontarkan ide-ide kreatif yang dapat

dilaksanakan, itu juga positif.

Anggap saja, ide-ide kreatif yang berbeda-beda dalam perusahaan kita

seperti bunga yang berwarna-warni yang semerbak harum baunya. Namun,

tentu saja semua ide-ide bisnis kreatif itu harus tetap terkoordinasi dengan

baik.

CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

69

Pendeknya, kita sebagai entrepreneur harus bisa memimpin atau

mengkoordinasikan semua itu. Kita lihat saja, bagaimanapun musisi jazz ini

mampu bermain dalam sebuah struktur. Mereka bersepakat tentang siapa

yang akan bermain, dan kapan memulainya. Karena ada yang memimpin,

maka mereka menjadi kompak, sehingga melahirkan irama-irama musik yang

terdengar merdu.

Sebaliknya, jika terjadi ketidak-kompakan itu justru akan menimbulkan

kebisingan, sebab musikjazz - sebagaimana halnya bisnis - memang

menggambarkan serangkaian perilaku kita yang seimbang. Artinya, setiap

permainan walaupun eksperimental, namun kesemuanya tetap masih bisa

diatur sedemikian rupa.

Begitu juga dalam bisnis. Saya rasa, “permainan-permainan” semacam ini

akan sangat mungkin terjadi. Ada baiknya, hal itu janganlah sebagai

hambatan di dalam kita menggeluti bisnis. Tapi, justru hal itu akan lebih

membuat kita dinamis, penuh semangat, dan tekun dalam berbisnis.

Oleh karena itu, di era global yang terus menerus menuntut kita untuk

melakukan hal-hal baru secara lebih cepat seperti sekarang ini, ada baiknya

kita selalu melakukan jamming.

Paradigma Bisnis Di Era Millenium

“Bergerak adalah awal kesuksesasan bisnis”.

Zaman semakin maju, dan waktu terasa cepat. Itu barangkali, yang kita

rasakan saat ini. Maka, agar kita tidak ketinggalan zaman, sebaiknya

entrepreneur harus lebih mampu bergerak cepat, lebih proaktif, dan berani

mengambil risiko. Dengan demikian, kita akan lebih mudah mengantisipasi

kemungkinan munculnya berbagai kendala bisnis yang mungkin terjadi.

Bukan, bersikap seperti dulu, yang hanya reaktif dan menghindari

risiko.

Saya jadi teringat dengan Rupert Murdoch, yang melangkah cepat dalam

bisnisnya. Pada saat boss perusahaan lainnya masih terlelap tidur, ia selalu

menjadi penelpon pertama untuk melakukan negosiasi bisnis. Dengan

bergerak cepat, ia mampu mengambil keputusan lebih cepat dari pesaingnya.

Bagi Murdoch : “Bergerak lamban adalah milik mereka yang kalah”.

CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

70

Langkah semacam ini menunjukkan, jika kita tidak bertindak dan bergerak,

maka bisnis yang kita geluti sekarang akan sulit bergerak maju. Karena, pada

dasarnya, bergerak adalah awal kesuksesan bisnis kita.

Dalam konteks ini, Matthew J. Kiernan, penulis “The Commandments of

the 21st Century Management” mengatakan, bahwa dalam bisnis telah terjadi

pergeseran paradigma. Jika, di abad ke-20, bisnis kita lebih terkesan stabil

dan bisa diprediksi, namun di abad ke-21 atau di era millenium ketiga ini,

perubahannya cenderung terputus-putus.

Begitu pula, bisnis kita yang dulu lebih didasarkan ukuran dan skala, tapi kini

lebih pada kecepatan dan responsif. Kepemimpinan, kalau dulu banyak

dilakukan dari atas, kini dilakukan semua orang. Maka, tak mengherankan

bila dalam menjalankan bisnis di era milenium ketiga ini, memang dituntut

untuk lebih luwes, tidak kaku. Sebab, perjalanan bisnis lebih dikendalikan

oleh visi dan nilai-nilai, dibandingkan sebelumnya yang semata-mata hanya

dikendalikan peraturan dan hirarki.

Selain itu, kalau kita dulu di dalam menjalankan bisnis selalu membutuhkan

kepastian, tapi kini harus lebih toleran terhadap ambiguitas atau memiliki

sikap mendua.

Soal informasi bisnis demikian juga, yang sebelumnya hanya untuk pucuk

pimpinan, tapi kini disebarkan ke semua orang. Sehingga, saat ini bisnis tak

lagi mengandalkan pada analisis kuantitatif, namun lebih pada kreativitas dan

intuisi.

Tanpa itu, bisnis yang kita jalankan sekarang ini akan banyak tersendat

atau sulit untuk maju. Bahkan, kalau dulunya kita berkeyakinan, bahwa

masing-masing perusahaan bisa mandiri, tapi sekarang terasa sulit. Karena

pada dasarnya, perusahaanperusahaan akan saling tergantung satu dengan

lainnya.

Pergeseran paradigma bisnis di era milenium ini, juga akan mengajak kita,

kalau dulu hanya berfokus pada organisasi internal, tapi kini kita harus lebih

berfokus pada lingkungan yang kompetitif. Juga dari integrasi vertikal ke

integrasi maya. Seperti ‘Amazon.com’ toko buku virtual pertama dan terakbar

di dunia maya.

Bahkan, kalau dulu, kita hanya bersaing untuk pasar masa kini tapi

sekarang kita justru lebih tertantang untuk menciptakan pasar

masa depan.CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

71

Karena itu, kita jangan lagi hanya mengandalkan pada keunggulan kompetitif

yang berkesinambungan, tapi justru harus terus-menerus mencari

keunggulan.

Dengan kepekaan kita terhadap kondisi tersebut, maka kita akan lebih siap

menghadapi kondisi yang berubah-ubah, lebih terbuka menerima ide-ide

baru. Bahkan, kita akan lebih piawai dalam mengambil kesempatan bisnis,

lebih berani mengambil risiko, dan tentu saja akan lebih siap meraih

keberhasilan.

CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

72

Hobi Bisnis - Pekerjaan Golf

GOLF sebagai olahraga atau sport yang tak hanya untuk kesehatan fisik saja,

tapi secara psikologis kita juga akan mendapatkan suasana yang hampir

sama dengan kegiatan bisnis. Misalnya, ketika kita harus memukul bola, bola

bisa jauh atau dekat, lurus atau kanan-kiri, bisa masuk ke lubang, tapi bisa

juga tak masuk lubang. Bisa sukses, bisa gagal.

Begitu juga dalam kita menekuni bisnis, bisnis kita bisa saja sukses, tapi bisa

juga gagal. Dalam olahraga golf, ketika kita gagal memasukan bola ke

lubang, maka kegagalan itu bisa saja kita perbaiki pada saat itu juga,

walaupun mungkin sudah masuk dalam hitungan atau penilaian.

Soal penilaian, tentu saja berbeda saat kita masih sekolah dulu. Katakanlah,

kalau saat sekolah dulu kita mendapatkan nilai 8 atau nilai 9, tentu saja

nilai itu sudah bagus. Sementara, di golf berbeda. Justru nilai 8 atau nilai 9

itu jelek.

Lantas, nilai yang terbaik adalah 1, atau yang biasa disebut hole in one.

Sedang nilai baik lainnya 2,3,4,5 tergantung jaraknya (par-nya ). Itu sama

artinya, mainnya kita bagus kalau saja saat kita memukulnya paling sedikit

atau banyak melakukan kesalahan atau kegagalan.

Sedang, kalau dalam bisnis kegagalan itu bisa berisiko finansial. Tapi dalam

golf, kegagalan itu bisa kita artikan bahwa, bola lari kanan-kiri, bola masuk

kolam, bola hilang, mukulnya banyak. Tentu, kalau kita jelek, kita akan

penasaran dan ingin mengulangi supaya mainnya lebih bagus. Jika kita main

bagus, juga akan membuat kita penasaran untuk mengulangi lagi.

Manfaat lain dengan kita rajin berolahraga golf, kita akan bisa ambil

hikmahnya pada aspek manajemennya. Dalam konteks inilah, saya melihat

bahwa manajemen golf itu sendiri sangat baik untuk kita pelajari. Misalnya,

bagaimana kita menggunakan berbagai alat pemukul bola atau stik. Alat

tersebut, seperti kita ketahui punya fungsi yang berbeda, yang membuat

jarak pukulannya juga berbeda. Termasuk kejelian kita mau pakai stik nomer

berapa untuk memukul bola golf itu.

Memang, tak sedikit tantangan atau hambatan yang harus kita taklukkan.

Misalnya saja, bagaimana cara memukulnya, kalau bola itu masuk bunker CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

73

atau pasir. Belum lagi, menghadapi arah angin yang kencang. Dan setiap

kita bermain akan saja mendapatkan suasana yang berbeda. Sama dengan

bisnis kita.

Nah, kalau saat ini kita sebagai wirausahawan. Maka tak ada salahnya

manajemen golf tadi kita pelajari, maka itu akan pandai dalam memilih staf

atau karyawan. Kita juga akan semakin banyak relasi atau lebih mudah

berhubungan dengan orang lain, dan membuat ita lebih mudah cepat akrab.

Jelas, manfaatnya kita akan bisa melakukan lobi-lobi bisnis. Selain itu, bukan

hal yang tak mungkin, segala keputusan bisnis bisa kita lakukan dari

lapangan golf. Dalam mengelola perusahaan, kita bisa juga melakukan dari

lapangan golf. Misalnya dengan menggunakan teknologi, seperti HP, itu kita

bisa manfaatkan untuk bisnis.

Oleh karena itulah, ketika kita sering melihat orang yang hari-harinya di

lapangan golf, namun ternyata bisnisnya tetap saja jalan. Sehingga, tak

mengherankan kalau kita lantas berkomentar: “Orang itu hobinya bisnis, tapi

pekerjaannya main golf.”

CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

74

PENGALAMAN ORANG LAIN

Manajemen Padang

Saya kira, manajemen model “padang” layak juga diterapkan di

sektor jasa maupun produksi lainnya.

Ada sebuah manajemen yang menarik di Indonesia - setidaknya itu menurut

saya - yaitu ‘Manajemen Restoran Padang’. Mengapa demikian? Itu

karena model manajemen ini menerapkan transparansi dalam keuangan dan

pembagian keuntungannya lewat system bagi hasil.

Dampak dari model manajemen ini, memang tidak hanya pada faktor

manajerial semata, tetapi juga berdampak pada faktor pelayanan. Dimana,

pelayanan yang serba cepat menjadikan restoran padang dikenal. Kita pun

juga bebas memilih menu. Menu pun bervariasi, begitu juga minumannya.

“Menu Nano-Nano” begitulah, banyak orang yang menyebut buat aneka

menu yang dihidangkan dan pasti dijamin halal.

Selain itu, kelebihan restoran padang adalah selain pelayanan cepat, juga

lebih terkesan fleksibel. Artinya, hidangan yang kita pesan itu bisa saja

dimakan di restoran tersebut, tapi kita bisa juga meminta karyawan restoran

padang untuk membungkusnya dan kita santap di rumah.

Dan satu lagi, masakan padang punya rasa yang khas, dan memenuhi selera

hampir semua masyarakat dari berbagai negara. Selain itu, factor kebersihan

ruangan juga selalu mendapat prioritas.

Dalam manajemen ini, memang ada pemilik modal, dan ada pula tim

manajemennya, dimana ada manajer dan karyawan. Pada karyawan sendiri

ada yang bagian dapur induk (koki), book keeper (pembukuan), pantry (buat

minuman), palung (pembawa makanan), teller (pembayar suplier), kasir,

waiter dan waitress. Selain transparansi, model manajemen bagi hasil itu

telah menjadikan restoran padang punya ciri khas sendiri.

Dan, yang menarik lainnya adalah hubungan antara pemilik modal dengan

manajemen lebih sebagai mitra. Karena apa ? Mereka tidak mendapatkan

gaji, namun mereka mendapatkan bagian dari keuntungan bersih restoran

tersebut. Jadi, dalam memberikan keuntungan itu, memang ada pembagian CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

75

untuk penanam modal sendiri dan ada pula bagian keuntungan untuk

manajemennya atau karyawannya. Itu biasanya dibagikan setelah

keuntungan dikurangi 2,5 % untuk zakat.

Sedang pendapatan karyawan adalah dengan sistem poin. Jadi, setiap

karyawan punya poin atau nilai. Dan, biasanya perhitungannya dilakukan

setiap 100 hari sekali. Nilai tertinggi ada pada karyawan yang bekerja di

dapur induk (koki). Mengapa demikian ? Karena, pada bagian inilah yang

mampu memberikan nilai rasa menu makanan maupun minuman yang

dihidangkan.

Manajemen semacam ini, akan membuat mereka yang bekerja di restoran

padang selalu punya semangat tinggi. Dengan semakin tinggi semangat

mereka bekerja, menjadikan hasil yang diterima banyak. Kalau malas,

hasilnya pun sedikit.

Selain itu, sistem keuangannya yang selalu transparan menjadikan setiap

karyawan level apa pun tahu, berapa omset yang diraih perusahaan dalam

setiap harinya. Sehingga, hal itu menjadikan karyawan akan lebih termotivasi

untuk maju.

Di samping itu, manajemen padang juga mendidik karyawan lebih kompak

bekerja. Sebab, tanpa ada kekompakan mereka bekerja, hasil yang diraih

berkurang. Bahkan, bukan tak mungkin hal itu menimbulkan dampak pada

pelayanan maupun rasa.

Oleh karena itu, saya kira manajemen padang ini bisa sebagai alternatif, dan

cukup bagus untuk kita terapkan pada sektor jasa maupun produksi lainnya.

Dan, satu hal lagi yang menarik adalah, karyawan restoran padang dengan

manajemen seperti itu, tidak membuat setiap karyawan menanyakan kapan

SK (surat keputusan) pengangkatan kerja itu dibagikan. Mereka juga tidak

akan menanyakan kapan naik gaji. Sebaliknya, justru mereka akan berupaya,

bagaimana harga poinya bisa selalu naik. Karena, harga poin inilah yang akan

menentukan jumlah penghasilan setiap bulan. Jadi yang menentukan

penghasilan adalah dirinya sendiri.

CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

76

Manajemen Sari Bundo

“Kebersamaan antara profesi, hubungan baik pimpinan dan

karyawan akan membuat bisnis kita tetap bertahan”

Untuk kesekian kalinya, saya mencoba menikmati sajian masakan di Rumah

Makan Padang Sari Bundo di Jalan Juanda, Jakarta. Rumah makan yang

ngetop ini menjadi favorit banyak kalangan. Mulai dari mahasiswa, wartawan,

eksekutif sampai menteri. Bahkan, presiden pernah merasakan nikmatnya

masakan Ranah Minang ini. Padahal harganya cukup mahal dibanding

dengan rumah makan sejenis lainnya.

Namun, siapa tidak kenal dengan Rumah Makan Padang Sari Bundo ini,

rumah makan padang terlaris di Jakarta, yang memiliki delapan puluh

karyawan dan beromzet dua puluh lima juta per harinya itu.

Dibanding rumah makan yang baru berdiri, biasanya karyawannya banyak

yang muda-muda, Sari Bundo yang didirikan sejak tahun 1968 ini, ternyata

sebagian besar usia karyawannya rata-rata sudah cukup umur, bahkan ada

yang ikut bekerja sejak rumah makan ini berdiri. Maka tak mengherankan,

banyak di antara mereka yang sudah punya cucu.

Saya melihat loyalitas mereka bekerja di Sari Bundo, karena paling tidak

manajemen bagi hasil yang diterapkan. Dengan sistem seperti itu - seperti

kebanyakan restoran padang - manajemen di sini terbuka atau transparan.

Faktor kekeluargaan demikian kuat. Dan, kebersamaan antara sesama

profesi, hubungan baik pimpinan dan karyawan, juga ikut menjadikan rumah

makan ini tetap bertahan.

Dalam operasional rumah makan ini, pemasukan dan pengeluaran setiap

harinya semua karyawan ikut mengetahui. sehingga, ada rasa memiliki, dan

akhirnya mereka pun optimal dalam bekerja. Bila laba perusahaan sedikit,

mereka semakin tertantang untuk kerja keras, dengan harapan bisa meraih

untung lebih banyak lagi.

Mereka percaya bahwa antusiasme bekerja seperti “mukjizat” di dalam setiap

menggeluti bisnis, termasuk bisnis rumah makan padang. Sehingga, wajar

kalau karyawan di sini sangat yakin bahwa bila usaha meningkat, maka

kesejahteraan mereka pun ikut meningkat pula.

Soal upah bagi mereka prinsipnya adalah berat sama dipikul, ringan sama CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

77

dijinjing, sehingga mulai pimpinan sampai karyawan memiliki rasa tanggung

jawab untuk tetap mempertahankan, bahkan meningkatkan “brand image”

dari Sari Bundo.

Dan, anehnya, bila ada saudara-saudara pemilik rumah makan Sari Bundo ini,

ingin membuka cabang dengan memakai merek Sari Bundo, tidak menjadi

masalah. Boleh-boleh saja.

Agaknya, manajemen Sari Bundo, Jalan Juanda Jakarta ini, masih percaya,

bahwa membantu orang lain untuk berhasil itu perlu. Barangkali, hal itu

membuat manajemen sari Bundo Jalan Juanda Jakarta lebih tertantang lagi

untuk semakin maju di dalam menggeluti bisnisnya ini, agar tidak tersaingi

dengan Sari Bundo lainnya.

Diperbolehkannya, saudaranya membuka cabang di Jakarta atau pun di

daerah lain, itu jadi bukti bahwa manajemen sari Bundo, tidak menerapkan

sistem franchise atau waralaba. Bahkan, pada mereka pun tidak dipungut

biaya sesen pun. Hanya sebelumnya mereka harus ijin. Meski demikian, yang

terbesar dan teramai didatangi tamu tetap sari Bundo Jalan Juanda Jakarta

itu.

Disini ada empat hal pokok mengapa dia tetap bisa bertahan sampai

sekarang meski di saat krisis ekonomi sekalipun, selain penerapan

menejemen terbuka tadi, juga karena:

1. Rasa masakan

Setiap menu yang ada memang lezat rasanya. Bumbunya sangat

terasa. Ikan masih fresh, terasa enak saat dimakan.

2. Pelayanan

Layanannya memang serba cepat. Dengan pengunjung yang banyak

tanpa diimbangi dengan layanan cepat, tentu akan mengecewakan

pengunjung. Hanya dalam waktu satu menit, tamu bisa langsung

menikmati berbagai menu yang terhidang disini. Sari Bundo benar-

benar memberikan service bagi para pelanggan atau orang yang

dilayani, sehingga mereka merasa seperti “raja” yang harus dihormati.

Sari Bundo lakukan ini semua karena, mereka sangat mengerti, bahwa

pelanggan adalah orang-orang yang menjadi sumber pendapatan,

yang menjaga kelangsungan usaha atau bisnisnya.

CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

78

3. Lokasinya yang strategis

Manajemen Sari Bundo menyadari, bahwa lokasi rumah makan yang

strategis juga akan lebih mendekatkan dengan konsumen. Meski,

bangunannya tidak terkesan mewah dan besar, namun penggemar

masakan padang tidak terlalu sulit mencarinya, karena lokasinya

memang sangat strategis, di Jalan Juanda Jakarta. Apalagi tamu

dilayani dengan ramah.

4. Nama Sari Bundo yang terkenal

Tamu yang menikmati sajian masakan padang di rumah makan

terkenal, seperti Sari Bundo, membuat para tamu merasa mantap.

Artinya, sebelum mereka ke Sari Bundo, seolah belum makan masakan

padang.

Kalau kesemua faktor tersebut tetap dipertahankan oleh manajemen Rumah

Makan Padang Sari Bundo, maka pengunjung akan tetap ramai. Omzet akan

meningkat, apalagi manajemen Sari Bundo tahu persis, bahwa bisnis ini

didirikan untuk sukses menjual produknya. Itu akan jauh lebih mudah kalau

citra yang dipancarkan selama ini tetap dipertahakan, bahkan kalau mungkin

ditingkatkan.

Hanya masalahnya, mampu tidak Sari Bundo mempertahankan kualitas

produknya, pelayanannya, demi kestabilan usahanya. Itu juga penting.

Namun, saya yakin, manajemen Sari Bundo paham sekali akan hal itu. Sebab

Sari Bundo sebagai rumah makan yang sukses akan terus menerus bertanya,

“Bagaimana saya bisa paling baik melayani keinginan. kebutuhan, dan

keperluan pelanggan saya?” Yah, begitulah Manajemen Sari Bundo.

Club The Fish Market

“Membuat restoran sekaligus menjadi tempat rekreasi

merupakan suatu peluang bisnis yang menarik”

Saat saya ada tugas di Jakarta beberapa waktu lalu, saya sempat mampir ke

sebuah restoran, yang bagi saya unik. Namanya: Restoran Club The Fish

Market. Restoran Pasar ikan ini terletak bersebelahan dengan Club Store, di

dekat Bengkel Cafe.

Uniknya, dan itu menarik bagi saya, adalah dalam ruangan restoran itu ada CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

79

ratusan jenis ikan laut dan ikan tawar yang masih segar-segar. Bahkan, saya

lihat ada juga seperti Ikan Hiu, Ikan Kue, Ikan pari, Lobster, dan lain-lain.

Bagi tamu yang ingin menikmati sajian di restoran ini, dipersilahkan memilih

sendiri jenis ikan apa saja yang ingin dinikmatinya.

Nah, setelah ikan itu diambil dan dibeteti (dibersihkan), dicuci dan

dimasukkan plastik, kemudian ditimbang berapa berat ikan tersebut. Setelah

itu, kita langsung bayar. Kita ambil tempat duduk. Dan, pelayan langsung

menanyakan, ikan yang kita pilih itu mau dimasak apa ? Tentu, terserah kita,

apakah ikan itu mau dibakar, digoreng atau dibuat soup.

Setelah itu, sambil menunggu ikan tersebut diolah, kita bisa pesan nasi

dan minuman. Nah, tak lama kemudian, sajian ikan tersebut telah tersaji di

meja makan kita. Dan, tentu sudah siap kita santap. Jangan lupa, setelah kita

selesai makan, kita mesti bayar lagi nasi dan minuman yang kita pesan tadi,

serta cookingfee-nya.

Ada sebab, mengapa banyak tamu yang tertarik pada restoran ini ? Menurut

saya, karena restoran ini tidak hanya menjual makanan, tapi juga menjual

atmosfer. Manajemen restoran ini mampu berkomunikasi dengan baik

terhadap setiap tamu yang datang. Sehingga, menjadikan restoran ini

memiliki citra tersendiri.

Tamu yang banyak datang di Restoran Club The Fish Market ini, seolah

tak mempedulikan harganya. Bagi mereka yang terpenting, berada di

restoran itu seperti sedang rekreasi.

Saya sempat merenungkan apa yang saya lihat ini. Apakah tidak mungkin

model restoran seperti ini berdiri Yogyakarta ? Saya yakin, jika restoran

semacam itu muncul di kota pariwisata tersebut, tentu sangat tepat dan

menarik. Hal itu mengingat Yogyakarta memiliki banyak potensi laut, dengan

berbagai jenis ikan dari Laut Selatan. Sehingga, tak mustahil hal ini bisa

menjadi peluang bisnis yang menarik bagi kita semua. Siapa mau mencoba ?

NO TIPPING, NO BAKPIA

“Bisnis kita akan lebih baik, kalau kita mau menaruh

kepentingan konsumen di tempat pertama, dan menaruh

kepentingan kita di tempat kedua”

Soal tipping atau memberikan tips di hotel tentu bukan hal baru lagi. Telah CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

80

membudaya. Apalagi, bila kita sebagai tamu hotel, pasti akan tahu dan harus

tahu bahwa memberi tips itu wajib. Kalau tidak, maka bell boy yang semula

ramah mengantar kita membawakan barang ke kamar hotel, akan tetap

berdiri di pintu kamar. Apalagi, kalau bukan menunggu tips dari kita. Setelah

tips diberikan, dia baru pergi.

Barangkali, kejadian yang saya alami kali ini sebaliknya. Saat saya menginap

di Hotel Marcopolo, di Jalan Cik Ditiro, Jakarta Pusat, semua bell boy

maupun karyawan bagian lainnya menolak tips. Bahkan, ketika saya bawa

oleh-oleh kue khas Yogya, Bakpia, juga ditolak halus. “Maaf Pak, kami tidak

dapat menerima apapun dari tamu,” ujar mereka.

Manajemen hotel ini rupanya melarang tamunya memberi tips dalam bentuk

apapun. Bukan hanya no tipping, tapi juga no bakpia.

Hal itu semakin membuat saya merasa enjoy bila menginap disana. Bahkan,

saat ada keperluan bisnis yang harus tinggal lama di Jakarta, saya memilih

tinggal di Marcopolo tiga bulan lamanya. Sehingga, saya tidak sempat

menghitung sudah berapa kali saya menginap di sana. Tapi yang jelas, saya

pernah menginap pertama kali di Hotel Marcopolo sejak sepuluh tahun lalu.

Hotel yang accoupancy room-nya rata-rata 90% ini, sampai kini menjadi

langganan saya, baik saat ada kepentingan bisnis maupun keluarga di

Jakarta. Larangan itu tentu ada maksud. “Hotel bagus yang mampu

memberikan pelayanan terbaik bagi setiap tamu yang datang”, inilah motto

hotel ini yang memang sangat cocok buat keluarga, meski banyak juga

kalangan bussinesman merasakan nyamannya menginap di hotel ini.

Pokoknya aman dan nyaman. Tak ada gangguan atau godaan apapun juga.

Sehingga, setiap tamu yang menginap di sini akan selalu enjoy. Dan, sang

suami yang menginap di hotel ini membuat sang istri di rumah merasa lebih

lega. Manajemen hotel ini sengaja memberikan citra tersendiri pada hotelnya

dan secara tidak langsung membentuk citra kharisma tersendiri yang dapat

mempersuasi atau mempengaruhi lingkungan beserta orang-orang yang

terlibat di dalamnya.

Maka tak mengherankan, sikap tegas dan disiplin ditegakkan di hotel ini. Bagi

karyawan yang diketahui terbukti menerima tips akan dikeluarkan. Ada yang

berpendapat, bahwa sikap manajemen seperti ini terkesan arogan, defensif

serta kaku.

CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

81

Sikap itu perlu juga untuk citra positif perusahaan. Hanya masalahnya, kalau

kondisi ini tidak dipertahankan justru merupakan bumerang. Sebab, belum

tentu semua tamu menanggapi positif secara cepat dan tepat akan masalah

ini.

Tampaknya menejemen Hotel Marcopolo mengacu juga pada salah

satu jurus seperti yang ada dalam buku “Siasat Bisnis Rupert Murdoch”.

Dalam buku itu disebutkan, bahwa selama kita berhati lunak, maka kita akan

tetap menempati peringkat ke dua. Lunak hati akan menuntun sebuah

perusahaan pada kesengsaraan.

Maka tak mengherankan, Marcopolo mengatur karyawannya dengan sikap

tegas dan disiplin. Tidak ada konsep tengah baginya. Pilihannya hanya

sedikit, kinerja karyawan mau bagus atau . . . dipecat!

Selain itu, ada budaya kerja lain yang saya kagumi di hotel ini, yakni :

1. Ciri khas pelayanannya.

Dimana segala fasilitas yang disediakan pada kondisi ready. Sehingga

kita tak diberi kesempatan complaint.

2. Harga bersaing

Mulai dari sewa kamar, restoran dan drugstore. Makan pagi

(breakfast) di dinning room hanya Rp 11.000,-/pax, dan untuk makan

malam (dinner) kita cukup membayar Rp l4.000,-/pax untuk

prasmanan lengkap, harga yang sulit kita temui di Jakarta. Drugstore-

nya yang mirip mini market mungkin merupakan drugstore terbesar

dan termurah di Jakarta.

Saya sempat merenungkan observasi ini, bahwa salah satu kunci sukses

meraup banyak tamu adalah karena kejeliannya menaruh kepentingan tamu

di tempat pertama dan menaruh kepentingan manajemen Marcopolo sendiri

di tempat kedua.

Artinya, tamu tidak akan termotivasi menginap di sana kalau kepentingannya

diposisikan di tempat kedua. Sehingga tak mengherankan, semua energi

karyawan Marcopolo dipusatkan pada kepentingan tamu. Mereka lebih

mengutamakan pelayanan tamu, sehingga tamu merasa seperti tinggal di

rumah sendiri. CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

82

Mereka yakin hal itu akan membuat citra harum bagi hotel berbintang dua

tersebut.

Bisnis ‘Mbah Mo’

“Tradisi mentoring merupakan cara yang ampuh untuk alih

pengetahuan, alih ketrampilan, transfer budaya, dan etos kerja

entrepreneur”

Anda penggemar bakmi godhog (rebus) khas Yogya?

Bila ya, pasti pernah mencicipi bakmi godhog Mbah Mo di Dusun Code,

tiga kilometer arah Timur Kota Bantul Yogyakarta, atau kurang lebih

jaraknya 15 km arah Selatan Kota Yogya.

Mbah Mo, nama panggilan Mbah Atmo, juga berfungsi sebagai “merek

dagang” dari jasa, produk, sekaligus warungnya. Ia membuka dagangannya

mulai pukul 5 sore hingga pukul 10 malam.

Ingin tahu siapa pelanggannya ? Sebagai gambaran, 90% pelanggannya

datang dari Yogyakarta, Magelang, Klaten, bahkan Jakarta. Kebanyakan

pelanggannya menggunakan kendaraan roda empat. Berbagai merek mobil

dari yang mewah hingga mobil kuno, parkir berderet-deret di depan

“outletnya” silih berganti.

Saya sempat heran, siapa dan apa yang membuat mereka tahu ada “bakmi

super enak” di tengah perkampungan pedesaan ini. Padahal untuk

menjangkau tempat ini, harus dilalui ruas jalan yang tidak lebar dan tidak

begitu bagus.

Pada sebuah gang di Dusun Code yang belum beraspal itu, semua

pelanggan datang untuk mencoba atau membebaskan “rasa kangennya”

terhadap bakmi buatan Mbah Mo, yang menurut saya memiliki ciri khas yang

tiada duanya.

Ramuan Mbah Mo yang spesial bagaikan koki hotel berbintang itu,

merupakan jasa sekaligus produk yang memiliki kelebihan dibanding produk

sejenis (deferential advantage). Hal itu masih ditambah lagi dengan kemasan

suasana (atmosphere) pedesaan yang “ngangeni”.

CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

83

Menurut Mbah Mo, promosi pun tak pernah ia lakukan. Proses yang terjadi

adalah pemasaran tradisional dari mulut ke mulut (word by mouth) alias

getok tular.

Tentunya “kesadaran” Mbah Mo, bahwa produk yang berkualitas adalah

kekuatan pemasarannya. Dan, karena itulah setiap malamnya, Mbah Mo

mengais omset dengan menghabiskan 10 kilogram mie, dan 10 ekor ayam.

Bisnis Mbah Mo dirintis sejak 1986. Memang, bertahun-tahun sebelumnya,

Mbah Mo pernah berjualan pecel dengan konsumen tetangga dan warga

sekitar. Untuk terjun ke bisnis barunya ini, Mbah Mo harus melakukan

magang atau mentoring, guna menimba pengalaman membuat bakmi.

Orang yang dijadikan mentor untuk membuat bakmi yang lezat adalah kakak

iparnya sendiri, yang juga berjualan bakmi dan tinggal di Yogyakarta.

Pengalaman Mbah Mo yang mendapat mentoring dari kakak iparnya ini,

mengingatkan saya pada apa yang dikatakan Steven R. Covey, bunyinya:

“Kalau Anda memberikan ikan pada seseorang, berarti Anda

memberi makan sehari. Kalau Anda memberi pancing pada

seseorang, berarti Anda memberi makan seumur hidup.”

Pandangan Covey ini oleh rekannya Raymond WY. Kao, dikembangkan

menjadi:

“Seandainya Anda memberi pancing, kemudian mendidik cara

memancing, dan sekaligus menanamkan tanggung jawab moral,

maka Anda berarti ikut membangun suatu negara.”

Ternyata tradisi mentoring merupakan cara ampuh untuk alih pengetahuan,

alih keterampilan, sekaligus transfer budaya, dan etos kerja entrepreneur.

Seperti halnya Mbah Mo, tradisi mentoring sebenarnya dapat dikembangkan

dalam masyarakat, bila kita ingin melahirkan lebih banyak lagi wirausahawan

baru dalam masyarakat.

Tak Suka Bisnis Besar

“Ketentraman hati ada kalanya lebih penting dari puda

keuntungan bisnis”

Anda penggemar soto? CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

84

Kalau ya, pasti Anda telah mengenal atau bahkan telah menjadi pelanggan

tetap Soto Kadipiro, yang terletak di jalan Wates Yogyakarta itu.

Di restoran yang didirikan 1921 oleh Pak Karto Wijoyo (alm), dan sejak

1975 dikelola putra sulungnya, Pak Widadi (60 thn) sampai sekarang ini,

secara terbuka memaparkan tulisan besar pada sebuah papan yang dipasang

di restoran tersebut. Isinya, “Tidak Buka Cabang di Jakarta dan di kota

lainnya”.

Menurutnya, ia sengaja tak buka cabang di kota lainnya, meski banyak pihak

yang menawarinya kerjasama. Hal itu, katanya, ia ingin hidup tenteram

dengan bisnisnya sekarang. Selain itu, ingin tetap memegang teguh nasehat

orangtuanya, yaitu untuk selalu hidup sederhana, ulet, sabar, jujur dalam

bisnis, dan nrimo dengan apa yang di dapat sekarang. Maka tak

mengherankan, filosofinya berbunyi :

“Kamulyaning urip iku, dumunung ono tentreme ati.” ( Sesungguhnya

kebahagiaan orang hidup itu hanya pada ketenteraman hati).

Tidak sedikit pengusaha atau entrepreneur kita yang justru lebih senang

bisnisnya tidak terlalu besar, seperti pak Widadi dengan Soto Kadipiro-nya.

Artinya, dia sama sekali tak suka kalau bisnisnya jadi besar. Karena, dia

merasa bisa menikmati asyiknya berbisnis dan merasa tentram.

Dan, sebenarnya masih banyak contoh pengusaha kita lainnya yang seperti

itu. Contoh ini justru menarik dan jika dikaji lebih jauh, ternyata sikap mereka

tak suka bisnis besar, karena :

1. Mereka masih ada perasaan takut kehilangan suasana kekeluargaan.

Jadi, mereka itu sudah terlanjur kental dengan suasana kekeluargaan

seperti itu, apalagi di awal-awal tahun pengembangan bisnisnya.

Dimana, dia tahu potensi setiap karyawannya. Bisa bekerja langsung

dengan mereka, dan bahkan bisa mengatur operasional kegiatan

bisnisnya. Sebab, jika bisnisnya berkembang besar, tentu suasana

seperti itu akan berubah. Dia tak lagi bisa langsung bekerja dengan

karyawannya. Dan, tentu saja hal ini akan menyulitkannya untuk

mempertahankan suasana kekeluargaan.

2. Mereka lebih senang dengan posisinya sekarang.

Bisa tetap memegang kendali bisnisnya dan tanpa adanya delegasi.

CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

85

3. Mereka lebih senang padaupaya pemberdayaan sumber daya

manusianya atau karyawannya, dan bukan pada kontrol.

Tipe pengusaha seperti ini biasanya visinya sederhana. Dan, misinya lebih

pada aspek kekeluargaan. Sebab, baginya aspek kesejahteraan yang

diinginkannya, dan hal itu bisa diraihnya tanpa harus lebih dulu menunggu

bisnisnya besar. Sehingga, tidak mengherankan sosok pengusaha seperti ini

lebih condong suka memelihara pasar lama, yang diajadikan sebagai bagian

dari sifat kekeluargaan.

Oleh karena itulah, agar bisnisnya tetap seperti sekarang, mereka biasanya

tak ada keinginan membuka cabang di luar kota, seperti Soto Kadipiro

tersebut. Dengan begitu otomatis mengurangi pelanggannya, dan jam

operasionalnya. Soto Kadipiro hanya buka pukul 08.00 sampai 14.00 WIB.

Rupanya orang seperti Pak Widadi termasuk orang yang percaya pada Craig

J. Cantoni, seorang pakar entrepreneur yang berpendapat bahwa “Bisnis

besar hanya akan mengurung kita dalam kotak-kotak organisasi sempit dan

hanya menyisakan sedikit ruang untuk kita bisa berkreasi dan meraih

kesenangan.”

Berkembang Dengan Franchise

“Pilihan tepat mengembangkan bisnis masa depan adalah

model franchise. Sebab,bisnis franchise tak hanya

menguntungkan pemilik merek saja, tapi juga menguntungkan

pengguna merek”

Baru saja saya membuka cabang Primagama dengan sistem franchise di tiga

kota, yaitu Pekanbaru, Sampit Kalimantan Tengah, dan Tangerang.

Sebelumnya, cabang yang ada selama ini kami buka dengan dikelola sendiri.

Sistem ini, saya kira sangat tepat untuk kita kembangkan. Di saat ekonomi

mulai membaik, usaha kita bisa tetap berkembang meski tidak dengan

menyiapkan dana sendiri. Justru dengan sistem franchise, kita akan

mendapatkan dana awal dan royalti.

Franchise adalah pemberian hak pada seseorang dalam penggunaan merek,

untuk menjalankan usaha dalam kurun waktu tertentu. Sistem ini lebih CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

86

menguntungkan untuk mengembangkan usaha kita dibanding cara yang

lainnya. Oleh karena, ketika kita menggunakan sistem franchise terhadap

usaha kita, maka jelas orang lain membayar merek dan royalti tiap bulannya

pada kita. Biayanya lebih rendah dari pada cara lainnya, dan kita tak perlu

mengalokasikan uang atau modal untuk tempat usaha dan yang lainnya.

Selain, tak perlu merogoh kocek untuk investasi lagi, ternyata keuntungan

yang bisa dipetik oleh kita sebagai pemilik merek dari cara berekspansi model

ini, cukup besar. Bahkan, kerap kali usaha yang dikelola dengan cara ini lebih

maju ketimbang kita membuka cabang sendiri.

Ternyata sistem ini, juga lebih mudah segera menciptakan lapangan kerja.

Jika kita tahu manfaat sistem ini, mengapa kita tidak berani mengembangkan

sistem franchise dalam bisnis kita agar bisa lebih berkembang ?

Bisnis franchise cukup menjanjikan. Maka, sebelum kita membuat sistem ini,

kita harus jeli dan hati-hati dalam menentukan pewaralabanya. Dapatkah dia

atau pewaralaba menjalankan usaha yang kita jalankan ? Dapatkah dia

memperoleh keuntungan menjalankan usaha kita ? Begitu juga lokasi

waralaba pun perlu kita cermati. Dapatkah usaha kita sukses di daerah

tersebut ? Apakah usaha kita menarik orang lain ?

Sebagai seorang entrepreneur, saya sendiri melihat sebenarnya begitu

banyak produk lokal yang bisa dikembangkan dengan sistem franchise.

Menurut hasil pemantauan Asosiasi Waralaba Indonesia, kini tak kurang

dari 292 perusahaan lokal yang menyelenggarakan waralaba.

Saya kira, upaya itu positif. Bahkan, saya punya keyakinan bahwa bisnis

waralaba merek lokal akan jauh lebih berkembang, karena sebenarnya begiru

besar potensi merek lokal. Misalnya di Yogya: Soto Pak Sholeh, Soto

Kadipiro, Sate Samirono, Ayam Goreng Ny. Suharti, Bakmi Mbah Mo,

Bakmi Kadin, SGPC, dan Bakpia Patuk.

Sebenarnya, masih banyak produk merek lokal lain yang tidak harus

berwujud makanan, yang ternyata sangat memungkinkan juga untuk masuk

ke bisnis waralaba. Jika merek lokal tersebut masuk bisnis waralaba, maka

tak mustahil, tak hanya menjadi produk nasional, tapi juga produk global.

Hanya saja, kita belum mencobanya.

Untuk membantu mengembangkan sistem ini, memang perlu ada semacam

lembaga yang mengembangkan atau menyiapkan sistem franchise mulai dari

persiapan awal sampai jadi. Kita bisa sebagai konsultannya atau lembaga CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

87

yang mengantarkan franchise. Ini sebenarnya merupakan peluang bisnis

yang menarik kita kembangkan.

Hanya saja, hal itu perlu diikuti dengan membuat Standard Operating

Procedure (SOP), Guaranteed income level, Complete Training &

Continued Support, dan lainnya yang merupakan rangkaian dari proses

franchise itu sendiri. Tentu saja, produk yang diwaralabakan itu harus

merupakan produk yang disukai atau dibutuhkan oleh pasar.

Cara mengembangkan bisnis dengan melibatkan nama besar sekaligus

penularan trik-trik dagang dalam memperoleh keuntungan itu, sekarang

memang telah ada. Seperti misalnya, merek lokal Es Teler 77, Mie Tek-

Tek, dan Ayam Goreng Mbok Berek Ny. Umi.

Sementara, McDonald’s, Pizza Hut, Kentucky Fried Chicken (KFC),

dan English First yang merupakan waralaba asing justru telah mendahului

dari pada merek lokal, dan ternyata produk itu memikat pasar.

Bisnis franchise ini sebenarnya tak hanya menguntungkan pemilik merek

saja, tapi bagi yang menggunakan merek tersebut juga memetik untung

cukup besar. Walaupun, untuk membeli merek tersebut, dia mesti merogoh

kocek yang tidak sedikit, kendati tidak semahal fee franchise asing. Baik itu,

untuk membayar fee franchise, sarana pendukung plus pelatihan atau

training bagi karyawan.

Saya yakin, dana yang dikeluarkan pembeli merek itu akan cepat kembali.

Sebab dalam sistem ini, semuanya telah ada hitungannya secara rasional.

Oleh karena itulah, jika Anda ingin mengembangkan bisnis ke depan, maka

cara yang paling cepat dan menguntungkan adalah model franchise.

Belajar Dari Bank Mega

“Menggali sumur ada baiknya di saat musim kemarau, dan

bukan di musim penghujan”

Terus terang, saya acung jempol buat Bank Mega, yang ternyata saat ini

tetap eksis, meski di saat krisis ekonomi sekalipun. Setahu saya, memang

pergantian manajemen yang terjadi sejak 1996 lalu, terbukti telah

meningkatkan kinerja bank itu. Setidaknya, ini terlihat dari perjalanan

bisnisnya yang berhasil meraih prestasi demi prestasi, baik dalam skala

nasional, regional, maupun internasional. CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

88

Prestasi pertama yang diraih Bank Mega adalah keberhasilannya

mendapatkan peringkat pelayanan terbaik di antara 34 bank (pemerintah,

swasta, dan asing). Keberhasilan ini sekaligus mengawali pencanangan tahun

1999 sebagai “Tahun Service Excellence”.

Selaras dengan itu, kualitas pelayanan terus dikembangkan dari waktu ke

waktu, berdasarkan kebutuhan nasabah. Mengagumkan sekali bahwa di

dalam mengantisipasi kondisi pasar yang segera mengglobal, ternyata bank

ini dengan langkah pasti dan meyakinkan, berhasil juga meraih prestasi

berskala intenasional. Dimana oleh SGS Yarsley International

Certification Services Ltd, United Kingdom, bank ini dinyatakan layak

menerima Sertifikat ISO 9002.

Dengan keberhasilannya ini, maka nasabah akan memperoleh standar

pelayanan yang sama (cepat, lancar, dan tanpa masalah) pada semua outlet

Bank Mega di seluruh kantor cabangnya. Sehingga di tahun 2000 ini, tak

mengherankan, kalau lantas manajemennya menerapkan sebagai “Tahun

Operational Excellence”.

Pada tahun 2000, bank ini membuka cabang baru yang semula jumlahnya

hanya 31 akan berkembang menjadi 90 cabang. Tahun 2001 akan

dikembangkan lagi menjadi 140 cabang. Bahkan, saya dengar pada bulan

Maret tahun 2000 lalu Bank Mega melakukan go public.

Memang konsekuensinya, strategi pengembangan pelayanan yang

dijalankannya harus memenuhi standar-standar yang diakui secara umum,

dan diterima masyarakat. Karena, bagaimana pun juga setiap gerak

kinerjanya pasti akan terus diamati dan dievaluasi publik.

Menarik untuk kita amati adalah, Bank Mega justru berhasil dikembangkan di

saat krisis ekonomi. Hal itu seperti orang yang menggali atau membuat

sumur pada saat musim kemarau. Dimana, saat menggali sumur pada saat

musim kemarau itu, agar bisa meraih kedalaman tertentu sampai air itu

mengalir, tentunya membutuhkan tenaga atau kerja keras yang tinggi.

Nah, ternyata Bank Mega itu begitu piawai di dalam menggali “sumur”. Yakni,

menggalinya di saat musim kemarau tiba, atau di saat krisis ekonomi terjadi.

Sehingga, begitu musim penghujan tiba, air sumur yang mengalir pun

semakin deras. Itu terbukti dengan pertumbuhan Bank Mega sebagai retail

banking tergolong pesat. Bahkan, kini Bank Mega yang terlihat tetap eksis,

tampak terus tumbuh, dan malahan bertekad menjadi salah satu dari 10

bank terbaik. CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

89

Sedangkan, soal banyaknya bank-bank lain yang bermasalah, dan banyak

tutup, itu karena memang dulunya mereka suka berlomba-lomba menggali

sumur justru di saat musim penghujan. Akibatya, ketika musim kemarau tiba

atau muncul krisis ekonomi, yang terjadi adalah: mereka “kehabisan air”.

Akhirnya, bangkrut atau tutup.

Karena itu wajar dan tidak ada salahnya bagi kita yang berkeinginan meraih

sukses bisnis, bisa saja belajar dari apa-apa yang terbaik dari Bank Mega.

Misalnya, jika kita ingin menggali sumur, ada baiknya dilakukan di saat

musim kemarau. Bukan sebaliknya, di lakukan di musim penghujan.

Begitu pula halnya, sekalipun terjadi krisis ekonomi, jangan jadikan hal itu

sebagai alasan bagi kita untuk tidak memulai bisnis, dan jangan pula

membuat kita berhenti mengembangkan usaha. Keraguan atau ketakutan itu

justru harus kita buang jauh-jauh. Maka, kita janganlah setengah-setengah di

dalam mengembangkan usaha yang kita geluti sekarang ini.

“Tukang Jahit” Ala Tanzia

“Pasar dulu kita ciptakan, baru pabrik kita bangun”

Pernah suatu kali saya diajak seorang peserta “Entepreneur University” ke

Jakarta. Tujuan kita ingin melihat bagaimana perusahaan Tensia

Manufacturing yang terletak di kawasan Cibubur, Jakarta, dalam

menjalankan bisnisnya.

Apa yang saya lihat sungguh di luar dugaan. Bukan karena yang saya lihat

perusahaan yang cukup besar, tapi yang membuat saya kagum adalah

kegiatan bisnisnya, yaitu membuatkan produk consumer good atau home

care bermacam-macam merek.

Perusahaan itu menjalankan bisnisnya dengan membuatkan produk atau

barang-barang kebutuhan rumah tangga, seperti: shampo, pembersih lantai,

pembasmi serangga, parfum, sabun mandi, dan lain-lain. Mereknya pun

berbagai macam, ada merek impor, ada pula yang lokal, yang iklannya sering

kita jumpai di media massa.

Saya jadi tahu, ternyata perusahaan ini bekerja seperti layaknya “tukang

jahit”. Dimana perusahaan lain bisa meminta Tensia untuk membuatkan

produk yang mereka inginkan. Ini memberi keuntungan, bahwa apabila kita CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

90

ingin memasarkan suatu produk tertentu, kita tidak mesti harus membuat

sendiri, tapi dapat memesan melalui perusahaan semacam Tensia tersebut.

Hanya saja, kita tidak semudah itu pesan padanya. Tentu saja, itu karena

ada persyaratannya, yaitu antara lain: tidak boleh memalsu produk orang

lain, dan ada batas minimal order.

Kita sebagai seorang entrepreneur sebetulnya bisa membuka bisnis dengan

cara “menjahitkan” seperti ala Tensia itu. Asal saja kita punya ide bisnis, saya

kira ide bisnis apapun, misalnya kita ingin membuat produk tertentu, maka

kita tidak harus punya pabrik terlebih dulu. Kita bisa “menjahitkan” pada

perusahaan semacam ini, yang saya kira ada beberapa perusahaan yang juga

bergerak di bidang yang sama.

Perusahaan tersebut memang hanya membuatkan produk yang kita pesan,

dan tidak ikut memasarkan supaya netral. Karena bisa saja dia membuat

produk yang sama, tetapi merek berbeda, sehingga persaingan itu terjadi di

pasar.

Kalau kita tak punya gudang pun, perusahaan itu bisa menyiapkan

gudangnya. Sedangkan distribusinya, dia bisa juga mencarikannya.

Hmm . . . mereka cukup kreatif. Tensia menciptakan peluang bisnis yang kita

garap. Artinya, tanpa kita punya pabrik sendiri, kita bisa pesan untuk

dibuatkan produk tertentu, seperti yang kita inginkan. Hanya saja, kita

memang harus berani memasarkannya. Setelah pasar berkembang, kita bisa

buat sendiri. Sebab, tanpa punya pasar, tentu apapun jenis produk yang kita

“Jahitkan”, kalau tidak laku, kita akan rugi.

Pendeknya, pasar dulu yang kita ciptakan, setelah pasar berkembang baru

pabrik kita bangun. Dengan demikian, kita bisa saja memulai usaha sekalipun

tak punya pabrik sendiri. Ide bisnislah yang menjadi sangat penting untuk

kita miliki. Artinya, begitu ide bisnis muncul, kita “menjahitkan” pada pihak

lain, dan setelah itu kita pasarkan.

CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

91

Nyontek Bisnis Sah-Sah Saja

“Nyontek itu kreatif. Nyontek dalam bisnis itu sah-sah saja”

APA boleh kita menyontek bisnis atau kesuksesan pengusaha lain ? Saya kira

dalam dunia usaha, itu sah-sah saja. Apalagi bagi kita yang baru belajar

memulai usaha.

Saya sendiri ketika pertama kali buka usaha sewaktu mahasiswa dulu, saya

juga bingung mau usaha apa. Saya lihat, Sky Mulyono suskes besar buka

bimbingan belajar di Jakarta. Saya pikir, kenapa saya tidak buka bimbingan

belajar di Yogya. Waktu itu, saya belum punya pengalaman bisnis. Pokoknya

saya buka saja. Saya tidak pernah menghitung-hitung, apakah bisnis itu

fisible atau tidak. Karena saya yakin, kalau usaha Sky Mulyono bisa sukses,

maka saya pun juga bisa sukses.

Pendeknya, saya memberanikan buka usaha bimbingan belajar itu, baru

hitungan bisnisnya menyusul. Bukan sebaliknya, kita banyak hitungan bisnis,

tapi akhirnya usaha tak pernah munculmuncul, dan hanya sekedar ide.

Akhirnya, saya buka bimbingan belajar Primagama. Begitu juga, ketika saya

buka restoran padang Prima Raja, saya juga meniru kesuksesan restoran

Padang Sari Ratu di Jakarta.

Ini beda dengan tradisi sistem pendidikan kita di sekolah. Jadi yang namanya

nyontek dilarang keras. Padahal, menurut saya, orang nyontek itu kreatif.

Nyontek dalam bisnis itu sah-sah saja. Maka Bambang Rahmadi nyontek

membuka Mc Donald-nya lewat franchise bisa sukses. Begitu juga,

pengusaha Pizza Hut, Kentuky Fried Chicken, dan masih banyak usaha

lainnya.

Usaha mereka, kini jadi besar, juga bukan karena modal besar. Sebaliknya

mereka sukses dari modal kecil. Memang tak sedikit tantangan atau

kegagalan yang dialaminya. Tapi, semuanya dilalui dengan sabar karena

mereka ingin meraih sukses dalam usahanya.

Kita pun juga bisa demikian. Kalau orang lain maju usahanya, kita semestinya

harus maju pula. Oleh karena itu menurut saya, “Kita tak usah khawatir

dengan resiko bisnis kalaupun itu muncul. Hadapilah dengan sabar dan

penuh percaya diri. Kita harus yakin pada usaha kita.CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

92

Memang benar apa yang pernah dikatakan Peter F. Drucker bahwa,

“Sebenarnya setiap orang dapat belajar jadi entrepreneur sukses. Sebab

untuk jadi entrepreneur tidak ada yang misterius”. Buktinya coba kalau kita

jeli, sebenarnya peluang bisnis di depan mata kita, yang kita jalakan. Namun,

memang akhirnya kembali pada kita, “Beranikah kita untuk mencoba peluang

tersebut ?”

Nah Sekarang saatnya beraksi

1 . . . 2 . . . 3 . . .

Buka halaman berikut ini !

CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

93

BELI RUMAH GAK PAKAI DUIT

MALAH DAPAT DUIT

(Ini sungguh-sungguh kisah nyata !)

Seorang rekan saya di Lampung membeli sebuah ruko tanpa uang dan malah

dapat uang. Ia membeli ruko seharga 450 juta tanpa uang malah dapat uang

tunai sekitar Rp. 150 juta, ia dapat ruko dan sekaligus dapat uang tunai . . .

Rekan saya di Bandung membeli rumah seharga 1 miliar langsung mendapat

Keuntungan Rp. 250 juta padahal membelinya tanpa uang.

Di semarang juga ada, di Surabaya juga ada, dimanamana ada beberapa

orang yang sudah tahu rahasia ini, bisa membeli rumah tanpa uang

sepeserpun, gak harus bayar!

Gimana caranya ? Cepetan dong ajarin !

Oke, inilah caranya :

Kita kupas lebih dalam kasus kawan saya yang dari Lampung yang saya

sebut diatas tadi dalam membeli ruko tanpa uang malah dapat uang. Ia

seorang karyawan swasta, sampai saya mengetik ini pun ia masih seorang

karyawan, tapi bisnisnya yang dijalankan oleh orang lain sekarang

menghasilkan miliaran rupiah perbulannya.

Ada sebuah ruko yang mau di jual oleh pemiliknya, harganya Rp. 450 juta

Kemudian ia datangi bank, ajukan KPR (Kredit Pemilikan Rumah). Bank

taksir nilai ruko tersebut sekitar Rp. 750 juta dan bank memberi pinjaman

kepada rekan saya sebesar Rp. 600 juta sehingga uang yang ia terima dari

bank, untuk membayar ruko tersebut masih sisa Rp. 150 juta, angka ini di

dapat dari Rp. 600 juta di kurangi Rp. 450 juta

Dahsyatnya lagi rekan saya tidak perlu membayar cicilan bulanannya, karena

dari penghasilan usaha yang ada di ruko tersebut (Warnet) perbulannya

cukup.

Singkat cerita, kawan saya ini gak perlu ngangsur tiap bulannya dari uang

kantongnya sendiri, karena rumah itu bisa ngangsur sendiri, juga usaha yang CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

94