Rabu, 23 Desember 2009

CARA GILA JADI PENGUSAHA 2

7

Keberanian merantau itu perlu kita miliki, karena dengan merantau berarti

kita berani meninggalkan lingkungan keluarga. Sebab, ketika kita berada di

lingkungan keluarga, meskipun kita sudah tumbuh besar atau dewasa,

namun tetap dianggap sebagai anak kecil. Sehingga, hal itu akan membuat

kita tergantung dan tidak mandiri. Akibat dari itu sangat jelas, kita mudah

patah semangat atau putus asa. Tidak berani menghadapi tantangan atau

risiko bisnis. Kita pun akan mudah tergantung pada orang lain.

Tapi beda halnya kalau kita berani merantau. Hal itu berarti kita siap menjadi

“manusia baru”. Kita harus siap menghadapi lingkungan baru, yang

barangkali tak sedikit tantangan yang harus dihadapi.

Dan, jika saat dulu kita belum tahu apa sebenarnya kelemahan kita, maka

dengan merantau hal tersebut bisa diketahui, sedikit demi sedikit kelemahan

tersebut akan kita perbaiki di tanah perantauan. Itulah sebabnya mengapa

saya yakin, keberanian merantau yang membuat kita punya jiwa kemandirian

itu, akan membuat kita lebih percaya diri dalam setiap langkah dalam bisnis

maupun karier.

Jadi singkatnya, merantau itu akan membuat kita berjiwa “tahan banting”.

Katakanlah, kalau usaha kita ternyata jatuh dan gagal, kita tidak terlalu malu,

toh itu terjadi di kota lain. Dengan kata lain, berusaha di kota lain akan

mengurangi beban berat, bila dibandingkan dengan merintis bisnis di kota

kita sendiri.

Selain itu, keberanian merantau ke daerah lain, akan membuat kita dapat

menyelesaikan persoalan sendiri. Bahkan, kita akan merasa tabu terhadap

bantuan orang lain. Kita ada rasa untuk tidak mau punya hutang budi pada

orang lain. Oleh karena itulah, sesungguhnya ke-mandirian itu adalah

semangat paling dasar dari kita untuk bisa meraih kesuksesan. Dan, alangkah

baiknya jika sikap mandiri semacam itu bisa kita bentuk sejak kita masih

sekolah.

Maka, jika kita ingin menjadi entrepreneur yang mampu meraih sukses dan

“tahan banting”, salah satu kuncinya adalah kemandirian itu sendiri. Dan,

kemandirian akan muncul jika kita berani merantau. Buktikan sendiri !

Berani Sukses

“Seberapa besar rejeki yang kita inginkan, itu sama dengan

seberapa besar kita berani mengambil resiko”

CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

8

HANYA segelintir entrepreneur yang dapat mencapai tangga sukses teratas

tanpa perjuangan dan pengorbanan. Resepnya, antara lain, kalau melakukan

kesalahan, mereka melupakannya dan terus bekerja, hingga akhirnya

mencapai kesuksesan.

Sebagai entrepreneur harus selalu berani berpikiran sukses dan berani

mengembangkan kepercayaan diri. Harus selalu ingat, bahwa kita adalah

orang yang berpotensi dalam bisnis, yang setiap saat harus selalu melipat

gandakan kepercayaan diri, dan bisa menghilangkan penyakit exucitis,

penyakit mencari alasan. Apakah itu alasan yang berkaitan dengan

kesehatan, intelejensia atau kecerdasan, usia, dan nasib.

Kita pun juga harus berani merubah kegagalan menjadi kemenangan atau

kesuksesan. Untuk sebuah kesuksesan, dibutuhkan keberanian secara terus

menerus untuk mempelajari kemunduran bisnis kita menuju kesuksesan.

Dalam bisnis, sangat wajar kalau kita belajar dari kesuksesan yang dicapai

pesaing kita. Namun yang penting, bagaimana kita harus menghindari

kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat oleh pesaing kita itu. Kita juga

harus selalu siap menghadapi perubahan-perubahan yang selalu ada dalam

kehidupan bisnis.

Upaya-upaya mencipta ide-ide terbaik yang bersifat competitive advantage

sangat penting, dan kalau perlu kita gabung-gabungkan ide-ide terbaik dari

para pesaing kita. Dengan kata lain, sebagai seorang entrepreneur, kita pun

harus senantiasa setiap saat selalu membuka mata dan telinga terhadap

suatu kesempatan atau peluang. Sebab, disamping faktor rejeki, maka

peluang itu juga menyangkut dengan faktor nasib kita. Bila kita mampu

melakukan hal itu, tidak mustahil kesuksesan akan dapat kita raih.

Kita semua pasti mendambakan kesuksesan. Ingin memperoleh yang sebaik-

baiknya dari perjalanan hidupnya. Tidak ada orang yang bisa mendapatkan

kenikmatan dari hidup yang terus merangkak-rangkak, kehidupan yang

setengah-setengah.

Sukses berarti banyak hal yang mengagumkan dan positif. Sukses berarti

kesejahteraan pribadi: rumah bagus, keamanan di bidang keuangan dan

kesempatan maju yang maksimal, serta berguna bagi masyarakat. Sukses

juga berarti memperoleh kehormatan, kepemimpinan, dan disegani.

Dengan demikin sukses berarti self respect, merasa terhormat, terus menerus CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

9

merasa bahagia, dan merasakan kepuasan dari kehidupannya. Itu artinya,

kita berhasil berbuat lebih banyak yang bermanfaat. Dengan kata lain, sukses

berarti menang!

Namun sayangnya, di era globalisasi seperti sekarang ini, tidak semua

entrepreneur berani menyebutkan, bahwa dirinya telah mencapai

kesuksesan. Sebaliknya, saya justru berpendapat bahwa kita sebagai

entrepreneur harus berani menyatakan dirinya sukses. Karena dengan

keberanian kita menyatakan sukses, akan membangkitkan kepercayaan diri.

Dengan kepercayaan diri yang besar itu, kita akan lebih bersemangat untuk

meraih kesuksesan. Dan saya tetap yakin, betapa pun sibuknya

entrepreneur-entrepreneur yang sukses, ia akan tetap siap membantu

teman-teman yang memerlukannya. Dan, mereka semakin percaya pada

Tuhan sebagai suatu kekuatan besar.

Sulit Untuk Memulai

Banyak pertanyaan, mengapa orang itu sulit memulai usaha ? Dan, ahirnya

banyak alasan yang sengaja dicari-cari yang dijadikan sebagai alasan

pembenaran : bahwa memulai usaha itu sulit, karena memulai usaha itu

harus ada modal, punya tempat, dll.

Padahal jika kita memiliki jiwa wirausaha, maka persoalan semacam itu akan

bisa kita atasi. Sehingga, ahirnya menyadari bahwa sesungguhnya memulai

usaha itu tidak sesulit seperti yang kita bayangkan.

Dalam kontek ini, memang perlu ada suatu taktik atau rekayasa bahwa kita

itu harus dalam kondisi terpaksa untuk memulai usaha itu. Misalnya,

saat di PHK, atau kita sedang tidak punya apa-apa. Atau, disaat kita sudah

capai melamar pekerjaan di mana-mana, tapi tetap tak ada satu-pun

perusahaan yang memperkerjakan kita. Bisa juga, disaat kita sedang drop-

out dari sekolah atau tidak kuliah lagi, sehingga saat itu kita punya perasaan

bahwa seolah kita tidak punya lagi masa depan.

Justru disaat itulah atau disaat kondisi kita “terhimpit” keadaan seperti itu,

muncul ide bisnis atau pikiran yang brilyan atau cemerlang, yang ahirnya

membuat kita ada keberanian untuk memulai usaha. Ada keberanian kita

untuk mandiri, dan bersemangat lagi untuk belajar berwirausaha, sekalipun

tak tahu jenis usaha yang akan kita jalankan.

CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

10

Tapi sebaliknya, kalau saja keadaan kita sehari-harinya terasa aman-aman

saja, maka sulit untuk melakukan perubahan. Kita jadi sulit untuk berubah

dari yang aman menjadi yang tidak aman. Maka, salah satu upaya yang bisa

kita lakukan ialah, kita harus berani masuk dalam bisnis. Kita harus masuk

dalam dunia yang penuh ketidakpastian.

Nah, kalau kita terbiasa dengan dunia yang pasti, maka kita akan sulit untuk

memulai usaha. Sehingga, memang perlu ada perubahan sikap mental.

Contohnya, disaat kita memulai usaha berarti kita telah mencoba mengambil

resiko, atau dibutuhkan keberanian untuk ambil resiko.

Tapi, selama ini, saya kerap kali menjumpai banyak orang yang selalu punya

pikiran negatif dulu, padahal mereka belum memulai usaha. Mereka berfikir

resiko. Misalnya, kalau usahanya tidak jalan terus gimana? Kalau usaha kita

nanti rugi, lantas kita makan apa? Kalau produk yang kita jual tidak laku,

terus gimana? Jadi, kita belum apa-apa sudah hanyut dengan pikiran-pikiran

yang negatif atau pikiran yang tidak-tidak ! Yaitu, tidak laku, takut usahanya

macet, takut gagal, dll.

Jika kita sudah berkeinginan untuk berwirausaha, yah sebaiknya kita harus

punya pikiran positif atau ya...ya...ya. Ya bisa maju, ya bisa laku, ya bisa

untung ! Sehingga, kita harus selalu optimis. Kita tentu saja butuh

ketekunan, kesabaran, dan harus selalu memiliki semangat yang prima.

Oleh karena itulah, dalam setiap kesempatan seminar, road show maupun

kuliah di Sekolah Calon Pengusaha “Entrepreneur University” yang kebetulan

saya dirikan, saya juga selalu menyarankan mereka untuk setiap saat berani

mencoba untuk memulai usaha. Kapan saja, dimana saja, dan jenis produk

atau jasa apa saja. Yakinlah, dengan kita bersikap mental seperti itu, yang

namanya memulai usaha akan menjadi hal yang mudah. Tidak sesulit yang

kita bayangkan.

“Memulai usaha itu memang beresiko, tapi tidak memulai usaha

akan lebih beresiko”.

Yah, kita tak punya aset.

CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

11

MENJADI ENTERPRENEUR

Mimpi Jadi Entrepreneur

“Jika kita punya tekad besar, tak mustahil hal itu akan

terwujud”.

Banyak di antara kita, yang ingin bekerja pada perusahaan orang lain,

sebagai karyawan. Apakah itu karyawan perusahaan swasta maupun pegawai

negeri. Alasannya, kita tentu sudah tahu semua, yaitu sebagai karyawan

yang dibutuhkan adalah “keamanan”. Setiap bulan ada kepastian terima gaji.

Setelah tua dapat pensiun.

Mengapa tidak tertarik untuk menjadi entrepreneur ? Mungkin hal itu karena

di antara kita banyak yang tidak siap menghadapi risiko atau lebih tepat

disebut suka menjauh dari risiko. Sehingga, tidak mengherankan, banyak di

antara kita yang kemudian takut untuk menjadi entrepreneur. Karena

inginnya ‘aman-aman’ saja, saya kira itu sebabnya mengapa yang sudah jadi

karyawan pun sulit untuk berubah menjadi entrepreneur.

Oleh karena itu, saya mengajak bagaimana kalau kita menjadi entrepreneur.

Menurut saya, jika kita punya tekad besar, tak mustahil hal itu akan

terwujud. Saya yakin, kita akan lebih bangga, karena kita akhirnya punya

banyak karyawan, dan bisa menggaji mereka, cobalah kita jalani.

Pemikiran saya ini memang beda dengan saat kita sekolah dulu. Dimana

setelah kita lulus nanti, mencari kerja, lalu bekerja keras, dan terus

mendapatkan uang. Setelah uang itu kita raih, uang itu kita tabung. Jadinya,

kita tak pernah belajar bagaimana untuk berani mengambil resiko.

Kita tak pernah belajar bagaimana untuk berani membuka usaha. Tapi

sebaliknya, kita justru lebih diajarkan bagaimana kita bisa mencari pekerjaan

pada perusahaan orang lain atau istilah lain, menggantungkan nasib kita

pada orang lain.

Akhirnya apa yang terjadi, kalau dia terkena PHK. Akibatnya, mereka pun

menganggur. Saya justru berpendapat, bahwa sistem pendidikan kita

semestinya tidak seperti itu. Tapi sebaliknya, sistem pendidikan kita CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

12

seharusnya mengajarkan bagaimana kita bisa mandiri. Oleh karena itulah,

menurut saya, di era otonomi sekarang ini tak ada salahnya kalau kita mau

membangun mental dan emosi kita.

Kita harus pula selalu punya keberanian mengambil risiko. Kita tidak

seharusnya takut membuat kesalahan, dan kita tidak seharusnya takut untuk

gagal, dengan begitu kita akan lebih punya keberanian membuka usaha.

Bahkan, menurut Robert Kiyosaki, penulis best seller “Rich Dad Poor Dad”,

agar kita bisa menjadi pengusaha, maka kita harus punya mimpi. Kita harus

punya tekad besar, kemauan untuk belajar, dan punya kemampuan

menggunakan dengan benar asset kita yang tak lain merupakan pemberian

Tuhan.

Itu sebabnya, mengapa banyak orang di sekitar kita yang tidak tertarik untuk

memiliki bisnis sendiri. Jawabannya, dapat disimpulkan dalam satu kata :

R-E-S-I-K-O

Yah, takut menghadapi risiko. Sehingga, mental dan emosi kita hanya ingin

‘aman–aman’ saja. Oleh karena itu, kenapa kita tidak mau mencoba menjadi

pengusaha. Kalau kita punya mimpi dan tekad besal, kita bisa menjadi

entrepreneur. Apalagi, kalau kita mau merubah mental dan emosi kita yang

selama ini inginnya selalu menjadi karyawan. Mental dan emosi untuk selalu

aman menerima gaji, seharusnya kita ubah menjadi mental dan emosi untuk

bisa memberi gaji.

Anda berani mencoba ?

Mimpi Jadi Investor

“Menjadi investor, berarti uang bekerja untuk kita”

.

Menjadi karyawan (employee), bisnis sendiri (self-employed), menjadi

pengusaha (bussines owner), dan sekaligus sebagai investor, itu memang

bisa saja menjadi pekerjaan kita. Contohnya dokter, selain dia sudah tercatat

sebagai pegawai negeri atau sebagai karyawan, dia pada saat praktek di

rumah atau di tempat prakteknya, maka sang dokter itu sudah mengelola

bisnis sendiri.

Nah, apabila dokter itu punya klinik atau laboratorium, maka dia sebagai CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

13

layaknya pengusaha. Sedangkan, kalau dia membeli aset dalam bentuk real

estate atau rumah, atau membeli saham, atau ikut sirkah, maka dokter

tersebut sebagai investor atau penanam modal.

Tapi yang jelas, jika kita ingin mendapatkan kekayaan atau aset untuk

masa depan, lebih pas atau cocok kalau kita bisa menjadi pengusaha atau

investor. Biasanya, kalau kita sudah menjadi pengusaha, maka tidak sulit

untuk menjadi investor.

Kalau kita sebagai karyawan, maka kita bekerja untuk orang lain. Sementara,

kalau kita mengelola bisnis sendiri, maka kita bekerja untuk diri kita sendiri,

sehingga kalau kita libur tentu tidak akan dapat duit. Karena apa? Itu karena,

dengan mengelola bisnis sendiri kita bekerja belum menggunakan sistem.

Sehingga, tanpa kita terlibat langsung dalam bisnis itu, maka bisnis tidak bisa

jalan.

Jika kita sebagai pengusaha, maka orang bekerja untuk kita. Artinya, kita

sudah menggunakan sistem. Katakanlah, kalau kita sebagai pengusaha

sedang cuti atau libur satu tahun, bahkan waktunya cukup lama sekalipun,

maka bisnis itu tetap jalan. Bahkan, tak menutup kemungkinan bisnis kita

justru lebih maju.

Dan, saya kerap kali melihat, bahwa mereka yang sekarang telah menjadi

pengusaha, bisa juga sekaligus sebagai investor. Kalau kita sebagai

pengusaha kecil yang kesemuanya dari yang kecil sampai yang besar kita

urus sendiri, maka begitu kita libur, uangnya juga libur.

Jika kita sebagai karyawan di perusahaan yang memberikan gaji besar, dan

kita bisa menabung, maka setelah pensiun kita bisa jadi investor. Kalau kita

sebagai karyawan dengan penghasilan pas-pasan, itu bisa dengan memulai

usaha atau bisnis kecil-kecilan atau mengelola bisnis sendiri yang masih kecil.

Oleh karena itu, kalau sekarang ini posisi kita sebagai karyawan, maka kita

sebaiknya berusaha keras, bagaimana bisa punya bisnis sendiri. Setelah

bisnis itu jalan, maka bagaimana kita berusaha mengembangkan sistem,

dimana bisnis kita menjadi besar. Sampai akhirnya kita bisa menjadi

pengusaha.

Dan, setelah itu bukan hal yang tak mungkin, kalau kemudian kita bisa

menjadi nvestor. Menjadi investor berarti uang bekerja untuk kita. Maka,

kalau kita mau kaya, mestinya tidak cukup kita menjadi karyawan atau

sekedar punya bisnis kecil-kecilan, sebaiknya kita harus berani menjadi CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

14

pengusaha atau investor, sekalipun untuk menuju ke arah sana bukan hal

yang mudah. Tak sedikit tantangan yang harus kita hadapi.

Tapi yakinlah, dengan kita memiliki jiwa entrepreneur, mimpi jadi investor

akan menjadi kenyataan.

Gagal Kuliah, Jadilah Entrepreneur

“Mulailah berwirausaha justru di saat kita tidak punya apa-

apa”.

Waktu kuliah dulu saya punya teman yang pandai dan memiliki wawasan

dunia bisnis yang lumayan. Ide-ide rencana usaha yang muncul dari

pemikirannya sangat cemerlang. Selalu saja, ide-ide itu adalah ide bisnis

yang menarik, prospeltif, dan berpeluang besar untuk digarap. Semua teman

kuliah berdecak kagum dengan lontaran ide-idenya.

Tetapi ide-ide itu tinggal ide saja. Sampai hari ini belum ada satu pun bisnis

yang pernah dijalankannya. Malahan, terakhir saya ketemu dia, berstatus

karyawan sebuah perusahaan publik di Jakarta. Dia memang terlalu pandai

untuk merencanakan sebuah usaha sekaligus terlalu takut untuk memulai.

Ada juga mahasiswa yang pernah datang pada saya. Dia menyatakan ingin

berwirasusaha, kemudian dia mengatakan, bahwa dirinya belum punya modal

dan tidak begitu pandai.

Saya katakan pada dia: “Kebetulan!” Kemudian saya katakan lagi: “Jangan

takut, karena modal utama untuk memulai bisnis adalah keberanian.”

Mengapa saya katakan seperti itu? Sebab, biasanya kalau terlalu pinter itu

malah terlalu berhitung. Orang yang tahu banyak hal, maka dia akan tahu

banyak risiko dan halangan di depannya. Hal itu justru akan menciutkan

nyalinya.

Saya malah pernah bilang pada seorang sarjana yang ingin berwirausaha.

Saya katakan: “Sekarang, abaikan ijazahmu. Buatlah dirimu seolah-olah tidak

punya apa-apa, kecuali semangat dan keinginan yang kuat.”

Saya teruskan: “Mulailah berwirausaha justru pada saat Anda tidak

punya apa-apa”. CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

15

Tidak ada komentar:

Posting Komentar