Rabu, 23 Desember 2009

CARA GILA JADI PENGUSAHA 4

• Sebanyak 43% pengusaha itu dapat ide dari pengalaman yang

diperoleh saat dia bekerja di industri yang sama. Mereka tahu

operasional suatu usaha dan umumnya punya jaringankerjasama.

• Sebanyak 15% pengusaha dapat ide bisnis saat melihat orang lain

mencoba suatu usaha.

• Sebanyak 11% pengusaha dapat ide saat melihat peluang pasar yang

tidak atau belum terpenuhi.

• Sebanyak 7% pengusaha dapat ide karena telah meneliti secara

sistematik kesempatan berbisnis, dan

• Sebanyak 3% pengusaha dapat ide karena hobi atau tertarik akan

kegemaran tertentu.

Di Indonesia sendiri bagaimana?

Saya kira dalam konteks ini, kita tidak harus sependapat dengan hasil data

tersebut. Data 43% pengusaha itu dapat ide dari pengalaman yang diperoleh

ketika bekerja di industri yang sama, itu menunjukkan bahwa dia tipe

pengusaha yang hanya berani memulai bisnis baru karena hanya semata

melihat sisi terangnya saja.

Jika kita memang benar-benar ingin memulai bisnis baru,

semestinya peluang pasarlah yang lebih kita jadikan pijakan.

Untuk itulah langkah yang kita gunakan pun bukannya inside out aproach

melainkan outside in approach, yaitu pendekatan dari luar ke dalam.

Cara ini cenderung melihat dahulu, apakah ada peluang bisnis atau tidak.

Sebab, sesungguhnya ide dasar bisnis itu sukses adalah jika kita mampu

merespon dan mengkreasikan kebutuhan pasar. Cara ini biasanya disebut

Opportunity Recognition.

Oleh karena itulah, sebagai pengusaha semestinya harus berani memulai

bisnis baru. Hal itu memang bukan hal mudah, karena membutuhkan analisa

dan perencanaan yang serius.

Namun, percayalah bahwa ide memulai bisnis baru tak terlalu sulit. Ide itu

bisaberasal dari mana saja dalam berbagai cara.Yang pasti,sekali ide bisnis

itu dikembangkan dengan jelas, maka bisnis baru itu niscaya akan CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

24

berkembang. Apalagi, setelah terlebih dahulu kita adakan evaluasi dengan

teliti, baik itu berkaitan dengan customer dan kompetisinya.

Memulai Bisnis Tanpa Uang Tunai

“Bisnis punya uang tunai dulu, itu sudah lumrah. Tapi tak

benar, tak mungkin memulai bisnis tanpa uang tunai”.

Mungkinkah kita mulai bisnis tanpa memiliki uang tunai ?

Saya kira itu mungkin saja. Mengapa tidak! Jika kita mampu mengoptimalkan

pemikiran kita, maka akan banyak jalan yang bisa ditempuh dalam

menghadapi masalah permodalan untuk kita bisa memulai bisnis. Cuma

masalah permodalan untuk kita bisa memulai bisnis. Cuma masalahnya,

darimana duit itu berasal? Logikanya, semua bisnis itu membutuhkan modal

uang.

Memang, kebanyakan kita selalu mengeluh ketiadaan modal uang

sebagai alas an mengapa kita “enggan” berwirausaha. Padahal,

modal yang paling vital sebenarnya bukanlah uang, tetapi modal

non-fisik, yakni berupa motivasi dan keberanian memulai yang

mengebu-gebu.

Saya yakin, jika hal itu sudah bisa dipenuhi, maka mencari modal uang

bukanlah persoalan yang tidak mungkin, meski secara pribadi kita tidak

memiliki uang. Sementara kita telah tahu, bahwa peluang bisnis telah ada di

depan mata. Tentu, alangkah baiknya jika kita tidak menundanya untuk

memulai berbisnis. Toh kita tahu, bahwa sebenarnya banyak sumber

permodalan. Seperti uang tabungan, uang pesangon, pinjam di bank dan di

koperasi atau dari lembaga keuangan atau dari pihak lainnya.

Namun, jika kita ternyata tidak memiliki uang tabungan, uang pesangon atau

katakanlah belum ada keberanian untuk meminjam uang di bank atau

Koperasi, kita juga tidak perlu risau. Karena ada cara untuk memulai bisnis,

meski kita tidak memiliki uang tunai sekalipun. Contohnya, kita bisa menjadi

seorang perantara. Misalnya, menjadi perantara jual beli rumah, jual beli

motor dan lain-lain. Keuntungan yang kita dapat bisa dari komisi penjualan

atau cara lain atas kesepakatan kita dengan pemilik produk. Saya yakin, kita

pasti bisa melakukannya.

CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

25

Kita bisa juga membuat usaha dengan cara konsumen melakukan

pembayaran di muka. Dalam hal ini, kita bisa mencari bisnis dimana

konsumen yang jadi sasaran bisnis kita itu mau membayar atau

mengeluarkan uang dulu sebelum proses bisnis, baik jasa maupun produk,

itu terjadi. Misalnya bisa dilakukan pada bisnis jasa, seperti industri jasa

pendidikan. Dimana, siswa diwajibkan membayar dulu didepan sebelum

proses pendidikan itu terjadi.

Bisa juga misalnya, ada orang yang memesan barang pada kita, namun

sebelum barang yang dipesan itu jadi, pihak konsumen sudah memberikan

uang muka dulu. Artinya, itu sama saja kita telah diberi modal oleh

konsumen.

Masih ada cara lain memulai bisnis tanpa kita memiliki uang tunai.

Contohnya, menggunakan sistem bagi hasil. Biasanya, cara bisnis model ini

banyak diterapkan pada Rumah Makan Padang. Dimana kita sebagai orang

yang memiliki keahlian memasak, sementara patner bisnis kita sebagai

pemilik modal uang. Kita bekerjasama dan keuntungan yang didapat pun

dibagi sesuai kesepakatan bersama.

Atau kita mungkin ingin cara lain? Tentu masih ada. Contohnya, kita bisa

melakukannya dengan sistem barter dengan pemasok, dan kita pun jika

memiliki keahlian tertentu, mengapa tidak saja menjadi seorang konsultan.

Selain itu, bisa saja denagn cara kita mengambil dulu produk yang akan

diperdagangkan, hanya untuk pembayarannya bisa kita lakukan setelah

produk tersebut terjual pada konsumen. Tentu, masih banyak cara lain untuk

kita memulai bisnis tanpa uang tunai.

Oleh karena itu, sebaiknya kita tidak perlu berkecil hati atau takut dipandang

rendah, bila ternyata kita memang tidak memiliki uang tunai namun

berhasrat untuk memulai bisnis. Saya yakin, dengan kita memiliki uang tunai

namun berhasrat untuk memulai bisnis. Dengan kita memiliki kemauan besar

menjadi seorang wirausahawan atau entrepreneur, maka setidaknya akan

selalu ada jalan untuk memulai bisnis.

Nyatanya, tidak sedikit pengusaha yang telah meraih keberhasilan meski saat

memulai bisnisnya dulu tanpa memiliki uang tunai.

Itu menunjukkan bahwa tidak benar kalau ada yang mengatakan “Tak

mungkin kita memulai bisnis tanpa memiliki uang tunai.”

CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

26

Kuncinya sebetulnya terletak pada motivasi dan keberanian kita memulai

bisnis yang mengebu-gebu. Hanya saja, untuk cepat meraih sukses - apalagi

tanpa memiliki uang tunai - itu tidak semudah seperti kita membalikkan

telapak tangan. Semuanya membutuhkan perjuangan.

Mitos Hutang

“Kalau bisnis kita ingin maju, maka hutang untuk perusahaan

saya kira bukan masalah”.

Mitos atau anggapan “Hutang itu Buruk”, bisa benar bisa salah. Benar,

hutang itu buruk, apabila kita berhutang terlalu banyak, hanya

untuk keperluan konsumtif. Tetapi apabila hutang itu kita manfaatkan

untuk melakukan bisnis atau usaha, maka anggapan hutang itu buruk adalah

salah.

Kalau kalau kita mempunyai hutang pribadi, sebaiknya disesuaikan dengan

kemampuan. Jangan banyak-banyak. Dan pastikan hutang kita itu ada yang

bayar.

Dalam berbisnis, kalau bisnis kita mulai berkembang, pasti sangat

membutuhkan tambahan modal kerja maupun investasi. Kalau kita mau

maju, maka hutang untuk bisnis bukan suatu masalah, justru sangat perlu.

Asal kita bisa menggunakannya secara tepat, hal itu justru akan membuat

bisnis kita lebih berkembang.

Sebagai contoh kita mempunyai modal Rp. 10 juta. Dari modal itu kita

unntung 20%, maka keuntungan yang kita peroleh Rp. 2 juta. Namun kalau

dari Rp. 10 juta kita bisa mendatangkan tambahan modal Rp. 90 juta dari

hutang, sehinga modal menjadi Rp. 100 juta, maka keuntungan kita yang

20% menjadi Rp. 20 juta. Dari sini kita bisa membandingkan berapa

keuntungan kita sebelum dan sesudah mendapatkan modal dari luar. Itu

hitungan sederhana.

Banyak cara untuk mendapatkan hutang. Misalnya melalui bank. Tetapi bank

dalam memberikan pinjaman pasti melihat kredibilitas kita. Kalau bisnis kita

baik, mengapa kita takut hutang? Karena dengan tambahnya modal, maka

bisnis kita akan menjadi lebih baik. Sehingga dengan berkembangnya bisnis

kita, dampak positifnya dapat membuka lapangan kerja baru. Kredit modal

kerja adalah salah satu bentuk hutang yang bisa kita manfaatkan.

CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

27

Dan modal itu bisa kita pakai terus, karena sistemnya rekening koran, dimana

kita membayar bunga dari saldo pinjaman yang kita pakai. Setiap jatuh

tempo kita diperpanjang. Bahkan kalau bisnis kita semakin maju, maka kita

dapat mengajukan tambahan kredit lagi sesuai kebutuhan.

Yang penting dalam berhutang tidak ada sedikitpun pikiran atau niat untuk

ngemplang atau tidak membayar. Kita harus punya niatbaik menepati

perjanjian kredit dengan bank.

Perlu kita ketahui, pihak bank sendiri dalam operasionalnya selalu

menggunakan fungsi intermediasi, yakni penyaluran dana dan menghimpun

dana. Kedua fungsi ini harus seimbang. Dalam penyaluran kredit, pihak bank

mengharapkan adanya keuntungan demi kelancaran operasional dan

peningkatan kesejahteraan karyawan, serta perkembangan bank itu sendiri.

Sedang bagi kita yang memanfaatkan kredit sehingga bisnisnya berkembang,

maka dampak positifnya, kesejahteraan karyawan akan meningkat. Disinilah

perlunya, pihak bank dan pengusaha saling kerjasama, saling memberikan

dukungan.

Sebenarnya, seorang yang mempunyai citra buruk dalam berhutang, pada

dasarnya disebabkan orang tersebut ingkar janji, tidak bisa membayar atau

bahkan ngemplang tidak mau membayar. Tetapi ada pula citra buruk

diciptakan oleh mereka yang tidak percaya untuk mendapatkan hutang.

Sehingga sebagai kompensasi kejengkelannya, mereka menyebarkan isu,

bahwa hutang itu buruk.

Anggapan seperti itu seharusnya tidak perlu terjadi, karena apa yang kita

lakukan itu demi kemajuan bisnis kita. Sayangnya, sebagian besar

masyarakat percaya tentang hal itu. Padahal kalau kita mau eksis dan maju

dalam berbisnis, salah satu jurus yang kitu adalah harus mau dan mampu

memanfaatkan dana dari pihak lain.

Untuk melakukan itu memang dituntut keberanian dan rasa optimis. Bisa saja

kita punya rasa optimis justru dengan modal sendiri, walaupun ada yang

mengatakan, bisnis dengan modal sendiri berarti kita egois, tidak sosial, tidak

mau bagi-bagi keuntungan.

Dan dari aspek spiritual, menurut saya, semakin banyak kita melibatkan dana

orang lain utnuk mengembangkan bisnis, maka semakin banyak pula orang

ikut mendoakan bisnis kita. Sebaliknya, kalau bisnis kita menggunakan modal

sendiri, maka yang mendoakan bisnis kita hanya kita sendiri. CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

28

KECERDASAN EMOSIONAL

Kecerdasan Emosional Entrepreneur

“Mengedepankan kecerdasan emosi kita dalam bisnis itu adalah

hal yang mutlak”.

MENGAPA kecerdasan emosional seorang entrepreneur juga saya ungkap

dalam buku ini? Itu karena, saya sendiri ikut merasakan, bahwa kesuksesan

bisnis memang sangat berkait langsung dengan kecerdasan emosi

entrepreneur. Maka, tak ada salahnya kalau faktor kecerdasan emosional itu

perlu kita kedepankan. Bahkan, itu mutlak kita miliki.

Hal itu, saya pikir juga merupakan langkah tepat di dalam setiap kita ingin

meraih keberhasilan bisnis, juga dalam kehidupan sehari-hari.

Orang yang pertama mengenalkan kecerdasan emosional adalah Daniel

Goleman. Dalam bukunya “Emotional Intelligence” atau EQ, ia

mengungkapkan, bahwa ada 5 wilayah kecerdasan emosi yaitu:

1. Mengenali emosi diri,

2. Mengelola emosi,

3. Memotivasi diri sendiri,

4. Mengenal emosi orang lain, dan

5. Membina hubungan

Jika kita memang mampu memahami, dan melaksanakan kelima wilayah

utama kecerdasan emosi tersebut, maka semua perjalanan bisnis apapun

yang kita lakukan akan lebih berpeluang berjalan mulus.

Harus dipahami, bahwa ada perbedaan antara kecerdasan emosional dengan

kecerdasan intelektual (IQ). Goleman mengungkapkan, bahwa kecerdasan

intelektual itu sesungguhnya merupakan keturunan seseorang yang tidak

dapat dirubah, karena pembawaan sejak lahir. Sedangkan kecerdasan

emosional tidak demikian.

CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

29

Goleman akhirnya menyimpulkan, bahwa kecerdasan emosional adalah

merupakan jembatan antara apa yang kita ketahui, dan apa yang kita

lakukan.

Dengan semakin tinggi kecerdasan emosional, kita akan semakin terampil

melakukan apa pun yang kita ketahui benar.

Entrepreneur yang memiliki kecerdasan emosional optimal, akan lebih

berpeluang mencapai puncak keberhasilannya. Sosok semacam ini sangat

kita perlukan guna membangun masyarakat entrepreneur Indonesia.

Entrepreneur yang memiliki kecerdasan emosional optimal, akan tetap

menganggap, bahwa krisis itu adalah sebuah peluang.

Itulah sebabnya mengapa entrepreneur itu harus tetap jeli dalam

memanfaatkan emosinya. Sebaliknya, jika seseorang secara intelektual

cerdas, kerap kali justru bukanlah seorang entrepreneur yang berhsil dalam

bisnis dan kehidupan pribadinya. Dia harus yakin, bahwa di dalam dunia

bisnis saat ini maupun di masa mendatang, kecerdasan emosional akan lebih

tetap berperan.

Maka dengan memiliki kecerdasan emosional yang optimal, akan lebih bisa

mentransformasikan situasi sulit. Bahkan, kita juga semakin peka akan

adanya peluang entrepreneur dalam situasi apapun. Kalau kita memiliki

kecerdasan emosional yang optimal, saya yakin akan mampu mengatasi

berbagai konflik.

Orang yang benar-benar mengoptimalkan EQ, akan lebih jeli dalam melihat

sebuah peluang. Ia akan lebih cekatan dalam bertindak dan lebih punya

inisiatif. Atau, ia pun akan lebih siap dalam melakukan negosiasi bisnis. Lebih

mampu melakukan langkah sreategi bisnisnya, memiliki kepekaan, daya

cipta, dan komitmen yang tinggi.

Bahkan, ada pakar yang mengungkapkan, bahwa keberhasilan

seseorang dalam bidang bisnis, 80 % ditentukan oleh kecerdasan

emosionalnya.

Banyak orang yang sukses menjadi entrepreneur meski nilai akademisnya

sedang-sedang saja. Hal ini disebabkan, mereka yang lulus dengan nilai

sedang itu sebagian besar memiliki kecerdasan emosional optimal. Lantaran

kecerdasan emosional optimal yang inilah yang justru mendorongnya untuk

menjadi entrepreneur yang kreatif. Contohnya adalah Bill Gates, seorang CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

30

super milyarder di Amerika Serikat. Dia adalah pemilik perusahaan perangkat

lunak Mirosoft.

Saat Bill Gates kuliah di Harvard Bussines School, ia merasa tidak mendapat

pengetahuan apa-apa. Akhirnya ia putuskan berhenti kuliah. Namun

meskipun drop-out dari Harvard, Bill dikenal sebagai penyumbang dana

terbesar bagi universitasnya.

Hal yang sama juga terjadi pada Steven K. Scout. saat ini dia dikenal

sebagai milyarder di Amerika Serikat. Ketika masih di sekolah, Steven tidak

pintar. Dia tidak pepuler di sekolahnya. Namun, sekarang Steven berhasil

menjadi pengusaha yang bergerak di bidang bisnis pemasaran nomor satu di

Amerika Serikat.

Entrepreneur itu memang perlu kecerdasan emosional yang optimal. Nilai

akademis saat studi tidak harus tinggi. Sulit bagi seseorang untuk menjadi

entrepreneur, meski memiliki kecerdasan intelektual tinggi, tetapi kecerdasan

emosionalnya rendah.

Lantas, apakah Anda ingin memiliki kecerdasan emosional yang optimal? Itu

bisa dipelajari, dilatih, dan bisa dikembangkan. Karena semuanya itu proses

yang membutuhkan waktu, ketekunan, dan semangat tinggi.

Emosi Dalam Bisnis

“Semakin berkembang pesat bisnis kita, semakin tinggi energi

emosi yang dibutuhkan”.

Emosi bisnis bagi entrepreneur sangat penting peranannya. Apalagi, dalam

mengatasi tantangan persaingan bisnis di Milenium ketiga ini. Karena, emosi

memicu kreativitas dan inovasi kita. Emosi juga mengaktifkan nilai-nilai etika,

mendorong atau mempercepat penalaran kita dalam berbisnis.

Emosi juga berperan di dalam membangun kepercayaan dan keakraban.

Bahkan tak hanya itu, emosi juga akan memotivasi kita, dan membuat kita

nyata dan hidup.

Menurut pendapat Josh Hammond, bahwa emosi adalah sesuatu yang

punya makna penting bagi perusahaan. Menurutnya, emosi adalah

pengorganisasi yang hebat dalam bidang pikiran dan perbuatan. Dan CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

31

meskipun demikian, emosi tidak dapat dipisahkan dari penalaran dan

rasionalitas.

Pendapat hampir serupa diungkap Robert K. Cooper yang mengatakan,

bahwa pada umumnya, emosi lebih jujur daripada pikiran atau nalar.

Menurutnya, emosi juga memiliki kedalaman dan kekuatan, sehingga dalam

Bahasa Latin, misalnya, emosi dikatakan sebagai motus anima, yang

artinya “jiwa yang menggerakkan kita”.

Mengapa saya melukiskan gambaran begitu, terutama bagi seorang

entrepreneur yang setiap harinya selalu menghadapi tantangan di dalam

menggeluti bisnisnya ?

Itu karena, selama ini kita mungkin belum menyadari atau menghargai

secara sebenarnya makna penting emosi itu sendiri. Kita lebih menangkap

pengertian emosi dari makna konvensional. Sehingga, emosi dianggap

sebagai lambang kelemahan, bahkan tak boleh ada dalam bisnis, harus

dihindari, dan membingungkan. Kita juga cenderung suka menghindari orang

yang emosional, hanya pikiran yang diperhatikan dan suka menggunakan

kata-kata tanpa emosi.

Tidak hanya itu, emosi juga dikatakan mengganggu penilaian yang baik,

mengalihkan perhatian kita, tanda kerentanan, menghalangi atau

memperlambat penalaran, menghalangi mekanisme kontrol, memperlemah

sikap-sikap yang sudah baku, menghambat aliran data objektif, merumitkan

perencanaan manajemen, dan mengurangi otoritas.

Padahal, emosi itu sendiri menurut Cooper adalah sumber energi.

Sementara rekannya, Voltaire berpendapat emosi adalah “bahan bakar”.

Sehingga, berbisnis tanpa disertai dengan emosi, seolah tanpa ada gairah.

Saya sendiri juga merasakan hal seperti itu.

Hal itu juga akan membuat kita tak lagi memiliki keberanian berwirausaha,

apalagi bersaing. Padahal, dunia bisnis penuh persaingan. Mereka yang bisa

eksis usahanya adalah mereka yang menang dalam persaingan. Maka tak ada

salahnya, kita harus pandai-pandai mengerahkan sumber energi ini dalam

kehidupan, termasuk di dalam bisnis kita.

Sebernarnya, telah banyak studi yang mengungkapkan, bahwa emosi penting

sebagai “energi pengaktif” untuk nilai-nilai etika – misalnya :

• kepercayaan CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

32

• integritas

• empati

• keuletan

• kredibilitas

Hal tersebut dapat berupa kemampuan membangun dan mempertahankan

hubungan-hubungan bisnis yang menguntungkan, serta didasarkan pada

saling percaya.

Saya yakin, wirausahawan atau entrepreneur akan lebih minat ke sesuatu

yang punya makna penting daripada makna konvensional. Karena, seorang

wirausahawan adalah seseorang yang memiliki visi bisnis, dan selalu ingin

mengubahnya menjadi realita bisnis. Dia tahu, bahwa mengubah visi

menjadi realita lebih berupa kerja keras dari pada nasib baik.

Begitu juga halnya dengan emosi. Bukan lambang kelemahan, tapi

dianggapnya sebagai lambang kekuatan dalam bisnisnya. Sehingga, meski

persaingan bisnis di era millenium ketiga bakal ketat, namum dia akan tetap

terus bergerak maju.

Menyelaraskan Otak Berpikir & Otak Emosional

“Tidak mudah menyelaraskan kedua otak tersebut. Tapi kita

harus berani mencobanya”.

Hasil penelitian Daniel Goleman, pengarang “Emotional Intelligence”,

tentang otak dan ilmu perilaku yang dimuat “The New York Times”, menarik

untuk dikaji.

Dikatakannya, sesungguhnya kita memiliki 2 otak, yakini :

1. Yang berpikir (otak berpikir) dan

2. Yang merasakan (otak emosional).

Biasanya, otak berpikir itu kita sebut otak kiri, dan otak emosional kita sebut

otak kanan. Maksudnya, apa-apa yang kita ketahui ada di otak berpikir, dan

apa-apa yang kita rasakan ada di otak emosional. Dikotomi emosional

dengan berpikir kurang lebih sama denagn istilah “hati” dengan “kepala”.

CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

33

Sebenarnya mana yang lebih dulu terjadi ? Menurut penelitiannya itu,

Goleman menyebutkan, bahwa otak emosional ternyata terjadi lebih dulu

sebelum otak berpikir.

Lantas, sebenarnya apa segi manfaat yang bisa kita petik dari penelitiannya

itu, khususnya bagi kita yang bergerak di dunia usaha?

Penelitian ini mengingatkan kita, bahwa di dalam kita menggeluti dunia

usaha, sebaiknya bisa menyelaraskan antara otak berpikir dan otak

emosional.

Keselarasan kedua otak itu bagi kita sangat dibutuhkan, terutama di dalam

kita mengambil keputusan penting dalam bisnis. Keselarasan kedua otak itu

bagi kita sangat dibutuhkan, terutama di dalam kita mengambil keputusan

penting dalam bisnis.

Keserasan itu akan membuat kita lebih tepat dan bijaksana dalam mengambil

keputusan bisnis terlebih di saat persaingan bisnis seperti sekarang ini yang

kerap kali menghadapkan kita kepada rentetan pilihan-pilihan cukup banyak.

Apalagi, kedua otak tersebut, yang emosional dan yang berpikir, pada

umumnya bekerja dalam keselarasan yang erat, saling melengkapi, saling

terkait di dalam otak. Dimana, emosi memberi masukan dan informasi

kepada proses berpikir atau pikiran rasional. Sementara pikiran rasional

memperbaiki dan terkadang memveto masukan emosi tersebut.

Tapi sebaliknya, jika saja keduanya tak ada keselarasan atau katakanlah

otak emosional-lah yang dominan serta menguasai otak berpikir, maka

keseimbangan kedua otak itu akan goyah. Kita akan cenderung tidak bisa

berpikir jernih, suka bertindak gegabah dan sering melakukan kesalahan fatal

dalam setiap mengambil keputusan penting dalam bisnis.

Kalau dominan otak berpikir, maka kita hanya sekadar bersikap analitis, dan

mengambil tindakan tanpa mempertimbangkan perasaan orang lain.

Akibatnya menimbulkan hilangnya kegairahan dan antusiasme bisnis.

Oleh karena itu, kita jangan sampai kehilangan keselarasan kedua otak

tersebut. Sebab, seperti yang juga ditegaskan oleh Dr. Damasio, seorang

ahli neurologi, bahwa perasaan atau emosi biasanya sangat dibutuhkan untuk

keputusan rasional.

CARA GILA JADI PENGUSAHA

_________________________________________________________________

Purdi E. Chandra

34

3 komentar:

  1. Apakah Anda membutuhkan pinjaman untuk akhir perayaan tahun? Pinjaman untuk ekspansi bisnis? Pinjaman untuk investasi baru? Pinjaman untuk melunasi utang jangka panjang dan tagihan. Akhir pinjaman tahun, untuk memulai sebuah bisnis Januari 2015? Cari lagi, QUALITYLOANLTD dalam hubungannya dengan WEST END BANK, menawarkan pinjaman dengan bunga rendah, non agunan. Kami di sini untuk menempatkan dan akhir, kemiskinan dan pengangguran, karena setiap orang memiliki / potensi sendiri nya. Hubungi kami hari ini dan Anda akan menjadi salah satu pelanggan kami yang terhormat. Email: qualityloanltd@qualityservice.com. atau info@Westendprivate.org. Terima kasih.

    BalasHapus
  2. Moshi Moshi,
    Hal ini untuk memberitahukan kepada masyarakat umum bahwa Mrs. cynthia Johnson, pemberi pinjaman pinjaman pribadi dilengkapi dan peluang keuangan yang terbuka bagi semua orang yang membutuhkan bantuan keuangan. Kami memberikan pinjaman dengan suku bunga 2% untuk individu, perusahaan dan perusahaan di bawah syarat dan kondisi yang jelas dan dapat dimengerti. hubungi kami hari ini via e-mail di: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com

    BalasHapus
  3. KABAR BAIK !!! KABAR BAIK !!! KABAR BAIK!!!
    Nama saya adalah Purti Hamzah, tinggal di Indonesia, saya seorang Muslim yang taat Saya ingin menggunakan
    media ini untuk mengingatkan semua orang mencari pinjaman untuk berhati-hati tentang penipu karena mereka di mana-mana. Beberapa bulan yang lalu saya finansial turun, dan karena kebutuhan saya, putus asa dan kemiskinan, saya telah scammed oleh beberapa perusahaan pinjaman yang disebut online. Saya kehilangan harapan tidak sampai seorang teman saya merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu .Chloe Morris yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari $ 57.000 dalam 24 jam tanpa tekanan, pada awalnya itu seperti mimpi bagi saya sampai saya melihat peringatan dari angsuran pertama saya 2 jam setelah saya diterapkan. Saya mendorong sesama Indonesia yang membutuhkan pinjaman untuk menyenangkan menghubungi Ibu Chloe melalui:
    chloemorrisloanfirm@gmail.com
    Hati-hati! Anda juga dapat menghubungi saya untuk informasi lebih lanjut melalui: purtihamzah@gmail.com

    BalasHapus